Teknik Stimulasi pada Pembelajaran Berbicara dan Menulis
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu bidang kemampuan dasar yang diajarkan di TK. Dua diantara kemampuan berbahasa adalah berbicara dan menulis. Kemampuan ini berhubungan erat dengan pengekspresian ide secara lisan dan tulisan. Kemampuan berbicara dan menulis akan berkembang dengan baik bila di stimulasi dengan cara yang tepat. Karena itu, penelitian ini menyoroti stimulasi guru pada pembelajaran berbicara dan menulis. Penelitian ini dilakukan di tiga Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kota Bandung yang diasumsikan sebagai TK unggul dan TK percontohan. Selain itu, guru-guru di TK tersebut memiliki pengalaman mengajar di atas 5 tahun serta banyak yang telah menerima berbagai penghargaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data untuk menjawab pertanyaan penelitian didapat dengan teknik observasi, wawancara, tes lisan dan tes tulis. Subjek penelitian adalah semua
sumber data yang menyangkut tempat, pelaku dan aktifitas dalam proses stimulasi guru pada pembelajaran berbicara dan menulis. Adapun responden dalam penelitian ini adalah 6 orang guru inti, kepala sekolah dan 58 siswa yang merupakan sampel dari 255 orang siswa yang ditentukan secara random.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik stimulasi guru pada pembelajaran berbicara dan menulis disusun berdasarkan Kurikulum TK Tahun 2004. Pada tahap persiapan, guru penyusunan rencana pembelajaran, dirunut dari penentuan tema dan sub tema, pembuatan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH). Tahap selanjutnya adalah penyusunan teknik stimulasi yang sesuai dengan tema pembelajaran dan kompetensi serta sub kompetensi yang ingin dicapai. Jika diklasifikasikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan, teknik stimulasi guru pada pembelajaran berbicara di TKN Pembina meliputi: (1) berbagi cerita (telling stories), (2) mencoba dan mengamati sesuatu kemudian melaporkannya (reporting activities), (3) bermain peran (acting out activities), dan (4) mengucapkan syair. Adapun stimulasi kemampuan pra menulis yang dilakukan guru-guru di tiga TKN Pembina di kota Bandung pada dasarnya dibagi pada tiga tahap. Tahap pertama yaitu pengembangan kemampuan teknis menulis, Tahap kedua yaitu pengembangan kemampuan bentuk dasar dan pembentukan huruf, serta Tahap Ketiga yaitu pengembangan pengenalan tulisan
kata sederhana.
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata anak di tiga TK mampu memproduksi 17 kata dalam 2-3 menit, dengan tingkat kata yang benar adalah 82%, dan mampu memproduksi 3 buah kalimat. Adapun kemampuan pra menulis siswa-siswa TKN Pembina kota Bandung, rata-rata 90% anak sudah bisa menguasai kemampuan dasar menulis.
Dari jabaran tersebut, bisa disimpulkan bahwa teknik-teknik stimulasi guru pada pembelajaran berbicara dan menulis di tiga TKN Pembina kota Bandung sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran berbicara dan pra menulis yang tercantum dalam Kurikulum TK tahun 2004. Hal ini bisa dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukan bahwa kemampuan siswa-siswi mayoritas telah sesuai dengan kompetensi dasar dan sub kompetensi dasar yang tercantum dalam Kurikulum TK tahun 2004.
 |
| |
| |
No comments:
Post a Comment