Download Skripsi & Tesis Administrasi Pendidikan
ABSTRAK
Manajemen Pemelajaran Di Workshop Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK – UPI (Studi Kasus Pada Pemelajaran Mata Kuliah Teknologi Mekanik Tahun Akademik 2004/2005)
Maman Kusman
NIM. 029358
NIM. 029358
Seorang guru yang bertugas di SMK, dituntut untuk memiliki kompetensi keguruan dan kompetensi kejuruan sekaligus. Fenomena ini, berimbas terhadap keberadaan lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga guru kejuruan, seperti JPTM – FPTK UPI misalnya. Dengan kata lain, JPTM FPTK-UPI harus berupaya melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat membekali lulusan dengan kemampuan yang dibutuhkan di SMK, khususnya dalam bidang praktik kejuruan sesuai keahliannya. Atas dasar itu, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengelolaan pemelajaran praktik Teknologi Mekanik di workshop JPTM FPTK UPI dalam rangka memenuhi standar kompetensi minimal seorang guru sekolah kejuruan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan menganalisis tentang pengelolaan pemelajaran praktik di workshop JPTM FPTK-UPI yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan output/luaran yang dihasilkan. Data dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah ketua jurusan, ketua/koordinator workshop, koordinator mata kuliah, anggota tim dosen, dan tool man. Data yang diperoleh dari sumber tersebut selanjutnya dijadikan data primer. Untuk menunjang terhadap data tersebut digunakan data skunder yang diperoleh dari sekolah melalui kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, ketua bidang dan program keahlian, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pemelajaran yang dilakukan di workshop JPT FPTK – UPI dalam rangka membekali peserta didiknya dengan kemampuan untuk memenuhi standar kompetensi minimal sebagai guru SMK, masih belum optimal. Hal ini terbukti dengan masih adanya kelemahan di berbagai aspek, diantaranya dalam proses penyusunan program kegiatan; penentuan fasilitas, alat, bahan, dan biaya; perencanaan tenaga pelaksana (dosen), dan penyusunan dokumen pendukung kegiatan pemelajaran seperti SAP, Hand Out, job sheet, dan Lembar evaluasi. Pada aspek pelaksanaan, kelemahan terletak pada koordinasi dengan pihak lain yang terkait, pemeliharaan, dan pencatatan alat dan bahan; serta pengukuran hasil belajar peserta didik. Adapun pada aspek pengawasan, kelemahan terletak pada teknik dan intensitas/frekuensi pengawasan. Berdasarkan hal tersebut, penulis merekomendasikan agar kualitas dan kuantitas fasilitas yang ada ditingkatkan, dan dirawat sebagaimana mestinya; Perlu adanya perencanaan penggunaan workshop yang optimal agar pemelajaran berlangsung dengan baik; Disiapkan program kerja yang baik, dipilih materi yang up to date, direncanakan alat dan bahan secara optimal, dan dilakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pemelajaran secara komprehensip, sehingga tuntutan kompetensi dapat tercapai.
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan menganalisis tentang pengelolaan pemelajaran praktik di workshop JPTM FPTK-UPI yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan output/luaran yang dihasilkan. Data dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah ketua jurusan, ketua/koordinator workshop, koordinator mata kuliah, anggota tim dosen, dan tool man. Data yang diperoleh dari sumber tersebut selanjutnya dijadikan data primer. Untuk menunjang terhadap data tersebut digunakan data skunder yang diperoleh dari sekolah melalui kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, ketua bidang dan program keahlian, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pemelajaran yang dilakukan di workshop JPT FPTK – UPI dalam rangka membekali peserta didiknya dengan kemampuan untuk memenuhi standar kompetensi minimal sebagai guru SMK, masih belum optimal. Hal ini terbukti dengan masih adanya kelemahan di berbagai aspek, diantaranya dalam proses penyusunan program kegiatan; penentuan fasilitas, alat, bahan, dan biaya; perencanaan tenaga pelaksana (dosen), dan penyusunan dokumen pendukung kegiatan pemelajaran seperti SAP, Hand Out, job sheet, dan Lembar evaluasi. Pada aspek pelaksanaan, kelemahan terletak pada koordinasi dengan pihak lain yang terkait, pemeliharaan, dan pencatatan alat dan bahan; serta pengukuran hasil belajar peserta didik. Adapun pada aspek pengawasan, kelemahan terletak pada teknik dan intensitas/frekuensi pengawasan. Berdasarkan hal tersebut, penulis merekomendasikan agar kualitas dan kuantitas fasilitas yang ada ditingkatkan, dan dirawat sebagaimana mestinya; Perlu adanya perencanaan penggunaan workshop yang optimal agar pemelajaran berlangsung dengan baik; Disiapkan program kerja yang baik, dipilih materi yang up to date, direncanakan alat dan bahan secara optimal, dan dilakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pemelajaran secara komprehensip, sehingga tuntutan kompetensi dapat tercapai.
1 comment:
real jordans for sale cheap
air force 1
asics gel kayano
nike huarache
nike air zoom
michael kors outlet store
nike shoes for men
yeezy boost 350
nike dunks
adidas tubular
Post a Comment