Bermain sebagai Aplikasi Pembelajaran yang Efektif di PAUD
Oleh:
Udin S. Sa’ud, Ph.D
Udin S. Sa’ud, Ph.D
Bermain sebagai Aplikasi Pembelajaran yang Efektif di PAUD
Bagi anak, bermain merupakan suatu kegiatan yang sifatnya melekat langsung pada kodrat dan kebutuhan perkembangan anak. Anak usia dini lebih banyak belajar dari pengalaman berinteraksi dengan obyek-obyek konkrit dan orang sekitarnya-teman, guru, orang tua, daripada melalui simbol-simbol tertulis.
1. Arti Bermain
Bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat voluntir, spontan, terfokus pada proses, memberi ganjaran secara instrinsik, menyenangkan, aktif, dan fleksibel. Semakin suatu aktivitas memiliki ciri-ciri tersebut, berarti aktivitas itu semakin merupakan bermain (Solehudin, 1996). Dalam bermain anak bisa melakukan aktivitas yang mempraktekkan kemampuan dan keterampilannya dalam kegiatan mencoba, meneliti dan menemukan hal-hal baru. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak di saat bermain bisa membuat anak aktif dan interaktif, baik secara fisik maupun secara mental sehingga dapat mendukung pemberdayaan berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan kenginan dan kemauannya sendiri.
2. ManfaatBagi anak, bermain merupakan suatu kegiatan yang sifatnya melekat langsung pada kodrat dan kebutuhan perkembangan anak. Anak usia dini lebih banyak belajar dari pengalaman berinteraksi dengan obyek-obyek konkrit dan orang sekitarnya-teman, guru, orang tua, daripada melalui simbol-simbol tertulis.
1. Arti Bermain
Bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat voluntir, spontan, terfokus pada proses, memberi ganjaran secara instrinsik, menyenangkan, aktif, dan fleksibel. Semakin suatu aktivitas memiliki ciri-ciri tersebut, berarti aktivitas itu semakin merupakan bermain (Solehudin, 1996). Dalam bermain anak bisa melakukan aktivitas yang mempraktekkan kemampuan dan keterampilannya dalam kegiatan mencoba, meneliti dan menemukan hal-hal baru. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak di saat bermain bisa membuat anak aktif dan interaktif, baik secara fisik maupun secara mental sehingga dapat mendukung pemberdayaan berbagai aspek perkembangan anak berdasarkan kenginan dan kemauannya sendiri.
Dengan bermain dapat membantu anak dalam mengembangkan banyak aspek fundamental dari perkembangan anak, baik fisik, intelektual, sosial, dan emosional.
a. Bermain dapat mengembangkan otot-otot disaat anak melakukan kegiatan fisiknya.
b. Bermain dapat mengembangkan keterampilan intelektual di saat anak terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut pikirannya.
c. Bermain dapat mengembangkan keterampilan sosial di saat sejumlah anak terlibat aktif dalam suatu interaksi dengan orang lain.
d. Bermain dapat mengembangkan aspek emosi disaat anak belajar mengendalikan emosinya
3. Mekanisme Bermain sebagai Belajar
Dalam mengimplementasikan penggunaan bermain sebagai media pembelajaran anak, peran pendidik sangatlah berpengaruh sebagai fasilitator yang penuh perhatian terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak. Untuk memfasilitasi aktivitas bermain anak, para pendidik perlu melakukan aktivitas berikut:
a. Menyediakan dan mendesain lingkungan dan perlengkapan bermain yang kaya dan aman.
b. Menyediakan waktu atau mengatur jadual untuk aktivitas bermain yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan.
c. Mengamati aktivitas anak di saat bermain.
d. Memberikan petunjuk yang diperlukan, khususnya untuk melakukan suatu permainan
e. Menciptakan suasana yang kondusif untuk bermain.
Pemahaman tentang pembelajaran anak usia dini dengan bermain, saat ini diharapkan sudah lebih dipahami para pengelola, pendidik atau pemerhati. Cukup banyak pendekatan pembelajaran anak usia dini, meskipun demikian dapat dikelompokkan menjadi tiga pendekatan, yaitu: pembelajaran bebas, pembelajaran terpimpin, dan pembelajaran kondusif. Pembelajaran bebas menekankan aktivitas-aktivitas belajar yang kurang terstruktur dan kebebasan bermain yang tidak dibatasi. Pembelajaran terpimpin diwarnai oleh banyaknya perilaku guru dalam mengendalikan aktivitas belajar anak. Sedangkan pembelajaran kondusif berusaha menyeimbangkan secara efektif antara kebebasan aktif bereksplorasi dan membatasi anak agar merasa aman ketika belajar.
Dalam melaksanakan model pembelajaran yang tepat, pendidik perlu menguasai pendekatan-pendekatan lain. Misalnya pengetahuan tentang pendekatan holistik, teknik melibatkan anak dalam menentukan
pembelajaran, memposisikan pendidikan sebagai fasilitator, mengutamakan hasil karya otentik anak, dan tidak adanya keharusan urutan tertentu atau cara berpikir linier. Untuk kegiatan ini dapat beranjak dari media permainan kemudian dikembangkan menjadi berbagai pengayaan. Setiap media permainan dapat berfungsi untuk mengembangkan faktor fisik, emosi, sosial dan kecerdasan anak.
Dalam melaksanakan model pembelajaran yang tepat, pendidik perlu menguasai pendekatan-pendekatan lain. Misalnya pengetahuan tentang pendekatan holistik, teknik melibatkan anak dalam menentukan
pembelajaran, memposisikan pendidikan sebagai fasilitator, mengutamakan hasil karya otentik anak, dan tidak adanya keharusan urutan tertentu atau cara berpikir linier. Untuk kegiatan ini dapat beranjak dari media permainan kemudian dikembangkan menjadi berbagai pengayaan. Setiap media permainan dapat berfungsi untuk mengembangkan faktor fisik, emosi, sosial dan kecerdasan anak.
No comments:
Post a Comment