Konsep Pembelajaran Kontektual
(Model Pembelajaran Kontektual 1)
Konsep Pembelajaran Kontektual
Contextual Teaching and Learning atau pembelajaran kontekstual adalah suatu
model pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006) Pembelajaran di sekolah tidak hanya
difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat
teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki
siswa senantiasa terkait dengan permasalahanpermasalahan aktual yang terjadi di
lingkungannya. Dengan demikian inti dari pendekatan CTL adalah keterkaitan
setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk
mengaitkanya bisa dilakukan berbagai cara, selain karena memang materi yang
dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati
dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya,
yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait atau ada
hubungan dengan pengalaman hidup nyata. Dengan demikian pembelajaran selain
akan lebih menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa
karena apa yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya. Coba Anda bandingkan
dua contoh berikut ini:
Contoh 1: Pak
Dani akan mengajarkan tentang konsep jual beli kepada siswa, untuk mengajarkan
materi tersebut Pak Dani sudah siap dengan suara lantangnya dan menjelaskannya
kepada siswa melalui ceramah, lalu siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan Pak Dani.
Contoh 2: Bu
Marina pada pertemuan sebelumnya meminta siswa untuk membawa sejumlah uang
pecahan 500. 1000, dan 5000, kemudian dia sendiri menyiapkan sejumlah contoh
uang 10000, ,20000, 50000, dan 100000 pada saat akan mengajarkan konsep uang
dan jual beli. Kemudian Bu Marina juga membawa contoh bukti cek dan deposito
dalam bentuk media grafis. Kemudian Bu Marina mengajak siswa untuk melakukan
bermain peran di mana ada siswa yang berperan sebagai penjual dan sebagian lagi
berperan sebagai pembeli. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah
barang-barang yang tersedia di kelas termasuk barang yang dimiliki siswa.
Dari kedua contoh tersebut pembelajaran mana yang dapat memberikan pengalaman
yang lebih bermakna bagi siswa? Ya pastinya contoh pembelajaran kedua, karena
pada contoh kedua tersebut siswa diajak berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
dan pengalaman yang dilakukan menggunakan pengalaman belajar yang ada di
lingkungan sekitar. Ketika memberikan pengalaman belajar yang diorientasikan
pada pengalaman dan kemampuan aplikatif yang lebih bersifat praktis, tidak
diartikan pemberian pengalaman teoritik konseptual tidak penting.
Sebab dikuasainya pengetahuan teoritik secara baik oleh para siswa
akan memfasilitasi terhadap kemampuan aplikatif lebih baik pula. Demikian juga
halnya bagi guru, kemampuan melaksanakan proses pembelajaran melalui CTL yang
baik didasarkan pada penguasaan konsep apa, mengapa dan bagaimana CTL itu.
Melalui pemahaman konsep yang benar dan mendalam terhadap CTL itu sendiri, akan
membekali kemampuan para guru menerapkannya secara lebih luas, tegas dan penuh
keyakinan, karena memang telah didasari oleh kemampuan konsep teori yang kuat.
Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang dapat
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. (Nurhadi, 2002). Untuk memperkuat dimilikinya pengalaman
belajar yang aplikatif bagi siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan
mengalami sendiri (learning
to do), dan bahkan
sekedar pendengar yang pasif sebagaimana penerima terhadap semua informasi yang
disampaikan guru.
Oleh sebab itu melalui pendekatan CTL, mengajar bukan transformasi pengetahuan
dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep-konsep yang sepertinya
terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk bisa hidup (life skill) dari apa yang dipelajarinya. Dengan
demikian pembelajaran akan lebih bermakna, sekolah lebih dekat dengan
lingkungan masyarakat (bukan dekat dari segi fisik), akan tetapi secara
fungsional apa yang dipelajari di sekolah senantiasa bersentuhan dengan situasi
dan permasalahan kehidupan yang terjadi di lingkungannya (keluarga dan
masyarakat).
Pendekatan konstekstual sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang mefasilitasi
kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman
belajar yang lebih bersifat kongkrit (terkait dengan kehidupan nyata) melalui
pelibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri (learning by doing). Dengan demikian pembelajaran tidak
sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses.
Oleh karena itu tugas guru adalah menyiasati strategi pembelajaran bagaimana
yang dipandang lebih efektif dalam membimbing kegiatan belajar siswa agar dapat
menemukan apa yang menjadi harapannya.
No comments:
Post a Comment