PENGEMBANGAN ALTERNATIF DISAIN RANCANGAN
SISTEM DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN
SISTEM DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Oleh: Aceng Muhtaram Mirfani – FIP UPI
Pengantar
Pengetahuan yang telah
melakukan penelahaan yang intensif dan mendalam terhadap fenomena PBM ialah
Ilmu Mendidik Praktis (Langeveld, 1952) atau Didaktik atau Metodologi
Pengajaran, Psikologi, Sosiologi, Teknologi dan Manajemen Pembelajaran. Teknologi
dan Manajemen Pembelajaran telah menghasilkan berbagai prinsip atau asas serta
model-model disain dan model sistem pembelajaran. Penerapan pendekatan sistem
pada tingkat pembelajaran lazim dilakukan dalam tiga tahap kegiatan (Makmun,
1986) ialah:
(1) pengembangan modelmodel disain
dan rancangan sistem pembelajaran,
(2) pengembangan modelmodel manajemen
atau delivery systemnya, dan
(3) penilaian program, proses
dan produknya serta penyempurnaan sistemnya secara berkesinambungan. Dua bagian pertama dikedepankan sebagai objek
sorotan kertas kerja ini.
Model Alternatif Disain
Rancangan Sistem Pembelajaran
Berdasar pokok-pokok pikiran
yang menyangkut konsep inovasi (Muhtaram: 1996), maka pengembangan disain model
sistem perencanaan pembelajaran sepantasnya pula dipandang sebagai suatu upaya
inovatif. Hal tersebut berkaitan dengan dengan profesionalisasi tenaga
kependidikan yang tentunya berorientasikan pada peningkatan kualitas, khususnya
bagi para guru. Sebagai suatu inovasi tentu substansinya mesti teridentifikasi
dengan jelas sehingga langkah-langkah awal yang praktis dapat ditentukan dengan
pasti. Ini amat penting dalam suatu perubahan. David B. Gleicher (Stoner: 1982)
memasukkan hal tersebut sebagai unsur dari formula bagai pengambil putusan apakah
upaya perubahan tersebut dapat dilakukan dengan kemungkinan akan mencapai
keberhasilan. Dalam sistem perencanaan pendidikan yang lengkap maka berkenaan dengan
perancangan pokok materi (subject matter) menurut William P. McClure dalam
Banghart & Trull, Jr; (1973:11) harus teridentifikasi tujuh pokok materi sebegai
berikut:
1. Tujuan dan sasaran-sasaran, ini berkenaan
dengan apa yang diinginkan sebagai keluaran dari proses pendidikan, yang
menjadi sangat fundamental dari seluruh pokok materi.
2. Program dan layanan, berkenaan dengan
bagaimana menyusun pola-pola kegiatan belajar dan pelayanan pendukungnya.
3. Sumber daya manusia, berkenaan dengan
bagaimana membantu dan memperbaiki unjuk kerja, interaksi, spesialisai,
perilaku, kompetensi, pertumbuhan dan kepuasan.
4. Sumber daya fisik, berkenaan dengan
bagaimana memanfaatkan fasilitas atau merencanakan pola pendistribusian,
bagaimana meningkatkan perolehan, dan nalai guna apa dalam prosesnya dikaitkan
dengan sumber yang lainnya.
5. Keuangan, berkenaan dengan bagaimana
membiayai pembelanjaan dan merancang sumber pendapatan yang dalam ukuran besar
mencakup bagimana memanfaatkan sumber daya manusia dan fisik dari sistem sekolah.
6. Struktur kepemerintahan, berkenaan dengan
bagaimana mengorga-nisasi dan mengaturan pelaksanaan dan pegendaliaan berbagai
program dan aktivitas pendidikan.
7. Konteks sosial, berkenaan dengan
unsur-unsur sumber apa saja yang mesti dipertimbangkan dalam sistem pendidikan
yang pada kenya-taanya hanyalah sistem sosial kecil yang mencakup berbagai
unsur sistem sosial kemasyarakatan.
No comments:
Post a Comment