Leksikologi adalah cabang linguistik yang mempelajari
leksikon. Leksikon merupakan komponen
bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; kekayaan kata yang dimiliki seorang
pembicara, penulis, atau suatu bahasa; perbendaharaan
kata; kosakata; daftar kata yang disusun seperti kamus, dengan penjelasan yang singkat dan praktis (Kridalaksana, 1984:
114). Konsep dasar dalam leksikologi
ialah leksem (kata yang merupakan satuan bermakna atau satuan terkecil dari leksikon). Tentu Anda
bertanya, apa bedanya leksem dengan kata dan
morfem? Hubungan kata, dan leksem dapat digambarkan dengan diagram
berikut:
Jadi, kata adalah leksem, baik leksem tunggal maupun
gabungan leksem yang sudah mengalami
proses morfologik, sedangkan morfem adalah satuan yang terwujud setelah kata terbentuk. Misalnya kata rumah berasal
dari leksem tunggal yang telah mengalami proses
derivasi zero ( proses morfologik yang mengubah leksem menjadi
kata tanpa penambahan atau pengurangan).
Kata berjuang berasal dari leksem juang yang mengalami proses afiksasi
dengan ber-. Jadi, kata rumah adalah
kata yang terdiri atas morfem tunggal rumah, sedangkan kata berjuang terjadi dari morfem afiks ber-
dan morfem dasar juang (Kushartanti, dkk., 2005: 139).
Jika morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata
terhadap golongan dan arti kata, sedangkan leksikologi mempelejari seluk-beluk kata, yaitu perbendaharan kata, pemakaian
kata serta artinya seperti dipakai masyarakat pemakai bahasa.
Dari uraian di atas dapat disebutkan bahwa objek leksikologi itu adalah
perbendaharaan kata atau kosakata dalam
suatu bahasa serta arti kata dan pemakaiannya dalam suatu bahasa.
Kekayaan kata atau kosakata dalam suatu bahasa kita dapat
temukan dalam kamus. Anda akan menemukan
leksem yang tersusun secara alfabetis. Misalnya kata perikemanusiaan,
Anda harus menentukan terlebih dahulu
leksem (bentuk asal) kata yaitu manusia sebagai kata entri, sedangkan bentuk-bentuk derivasinya
diperlakukan sebagai subentri, seperti memanusiakan, kemanusiaan dan sebagainya. Pemakaian kata dan arti kata dapat dijelaskan
dalam kamus. Misalnya kata mekar.
Kata ini mempunyai berbagai-bagai arti dalam
pemakaiannya, seperti dijelaskan dalam kamus
sebagai berikut:
mekar v,
1. ’Mulai berkembang; menjadi terbuka; mengurai.’ Contohnya Mawar itu mekar disinari matahari pagi.
2. ‘Menjadi besar dan gembung.’ Contohnya Adonan roti ini telah mekar.
3. ‘Menjadi bertambah luas’ (besar,ramai, bagus dsb.). Contohnya Jalan sudah makin besar, kota juga tambah mekar.
4. ‘Mulai tumbuh dan berkembang.’ Contohnya Di hatinya mulai mekar perasaan cinta.
Kemudian diterangkan juga arti kata bentukan dari kata mekar itu,
1. memekarkan berarti ‘menjadikan mekar’ (berkembang, bertambah besar, luas, dsb.)
Contohnya Rencana untuk memekarkan wilayah kota ke selatan dan ke barat.
2. pemekaran berarti ‘proses menjadikan bertambah besar’ (luas, banyak, lebar, dsb).
Contohnya Pemekaran lahan persawahan dilakukan dengan membuat sawah-sawah baru di bekas tanah tegalan.
Agar Anda lebih memahami arti kata bentukan dari
kata mekar (no. 1, dan no. 2 ) di atas, coba Anda membuat kalimat dengan kata memekarkan
(1) yang berarti bertambah besar, (2) yang
berarti luas, begitu juga kata pemekaran (3) yang berarti banyak,
dan (4) yang berarti lebar! Ada persamaan
antara leksikologi dengan morfologi, yaitu mempelajari masalah arti, namun terdapat perbedaan di antara keduanya
itu. Perbedaan antara leksikologi dengan
morfologi dapat dijelaskan sebagai berikut:
70 Leksikologi mempelajari arti karta yang
terkandung dalam kata, atau yang lazim disebut
arti leksikal (lexical meaning). Arti leksikal dan pemakaian kata
dalam bahasa dibicarakan dalam
leksikologi.
Misalnya:
(1) Kata senjata berarti ‘alat yang dipakai untuk berperang atau berkelahi.’
(2) Kata bersenjata berarti ‘memakai senjata’, ‘berleng
2. Morfologi mempelajari arti kata yang timbul
sebagai akibat peristiwa gramatik, yang lazim
disebut arti gramatikal (grammatical meaning). Dalam morfologi,
yang dibicarakan adalah perubahan
bentuknya dari senjata menjadi bersenjata, perubahan golongannya
dari kata nominal menjadi kata verbal,
dan perubahan artinya yang timbul akibat melekatnya afiks berpada senjata, adalah timbul makna ‘mempunyai’
atau ‘memakai, mempergunakan’.
No comments:
Post a Comment