Semantik sebagai istilah di dalam ilmu bahasa mempunyai
pengertian tertentu. Menurut Aminuddin
(1998), Semantik yang semula berasal dari bahasa Yunani, mengandung makna to signift atau
memaknai. Sebagai istilah teknis, semantik
mengandung pengertian “studi tentang makna”. Dengan anggapan bahwa makna
menjadi bagian dari bahasa, maka
semantik merupakan bagian dari linguistik.
Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani sema (kata
benda) yang berarti tanda atau lambang.
Kata kerjanya adalah seamino yang berarti menandai atau melambangkan. Yang dimaksud tanda atau
lambang di sini adalah tanda-tanda linguistik
yang terdiri atas (1) komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau
makna dari komopnen pertama.
Kedua komponen ini
adalah tanda atau lambang, sedangkan yang ditandai atau dilambangkan adalah sesuatu yang berada di luar bahasa,
atau yang lazim disebut sebagai referent/acuan/hal
yang ditunjuk. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu Semantik adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan
hal-hal yang ditandainya.
Semantik
adalah ilmu tentang makna atau arti. Mengenai
semantik Verhaar (1999: 385) mengemukakan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau
makna yang terbagi lagi menjadi semantik
gramatikal dan semantik leksikal. Istilah semantik dalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Inggris semantics,
yang asalnya dari bahasa Yunani, asal kata sema (nomina) yang berarti ‘tanda’; atau samaino (verba)
yang berarti ‘menandai’ atau ‘berarti’. Istilah semantik digunakan para ahli
bahasa untuk menyebut salah satu cabang ilmu bahasa yang bergerak pada tataran makna atau ilmu
bahasa yang mempelajari makna. Semantik merupakan
salah satu tataran ilmu bahasa dari tiga tataran ilmu bahasa yang lainnya, yaitu fonologi dan tata bahasa (morfologi dan
sintaksis).
Kridalaksana
(1993: 193-194) memberikan pengertian semantik sebagai (1) bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna
ungkapan dan juga dengan struktur makna
suatu wicara; (2) sistem dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya. Sementara itu,
Keraf (1982) mengemukakan bahwa semantik
adalah bagian dari tatabahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal mula dan perkembangan dari arti
suatu kata. Sedangkan Harimurti (1982) mengemukakan
bahwa, semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang membahas makna suatu ungkapan atau kata atau cabang
ilmu bahasa yang mengkaji antara lambang
dan referennya, misalnya kata kata kursi bereferen dengan “sebuah benda
yang fungsinya dipakai duduk dengan kaki
terdiri atas empat” Berdasarkan pengertian di atas, semantik pada dasarnya merupakan salah satu
cabang lingustik yang mengkaji terjadinya
berbagai kemungkinan makna suatu kata dan pengembangannya seiring dengan terjadinya perubahan dalam masyarakat bahasa.
No comments:
Post a Comment