Ramlan (1981) membagi
frasa berdasarkan kesetaraan distribusi unsur unsurnya atas dua jenis, yakni
frasa endosentrik dan frasa eksosentrik.
a. Frase
Endosentris
Frase
endosentris yaitu frasa yang distribusi unsur-unsurnya setara dalam kalimat. Dalam
frasa endosentris kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu dapat digantikan oleh
unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu disebut
unsur pusat (UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa yang memiliki
unsur pusat.
Contoh:
Sejumlah mahasiswa(S) di teras(P).
Kalimat
tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’ (salah) karena kata mahasiswa
adalah unsur pusat dari subjek. Jadi, ‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasa endosentris.
Frase endosentris terbagi atas tiga
jenis:
(a) frase endosentris koordinatif yakni
frase yang unsur-unsurnya setara, dapat dihubungkan dengan kata dan, atau,
misalnya :
· rumah pekarangan
· kakek nenek
· suami isteri
(b) frase endosentris atributif, yakni
frase yang unsur-unsurnya tidak setara sehingga tak dapat disisipkan kata
penghubung dan, atau, misalnya:
· buku baru
· sedang belajar
· belum mengajar
(c) Frase endosentris apositif, yakni frase
yang unsurnya bisa saling menggantikan dalam kalimat tapi tak dapat dihubungan
dengan kata dan dan atau Mmisalnya:
· Almin, anak Pak Darto sedang
membaca
· ,anak Pak Darto sedang belajar
·
Ahmad, - sedang belajar
b.
Frase eksosentris adalah
frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya,
misalnya:
·
di pasar
·
ke sekolah
·
dari kampung
Download Isi Lengkap dari Makalah Ini :
No comments:
Post a Comment