Secara garis besar “pengajaran membaca” itu dapat dipilah
menjadi dua yaitu “pengajaran membaca permulaan dan pengajaran membaca lanjutan
(pemahaman). Dalam konteks ini, pengajaran membaca permulaan dapat dibedakan
menjadi dua yakni “pengajaran membaca permulaan I dan pengajaran membaca
permulaan ”.
Pengajaran membaca permulaan diberikan di tingkat awal
(kelas I dan II SD) yang diarahkan untuk membangkitkan, membina, dan memupuk “minat”
anak untuk memiliki kemampuan berbagai pengetahuan dan keterampilan membaca. Rekayasa
dan rekonstruksi dalam pengajaran membaca permulaan itu dimaksudkan untuk menjembatani
tujuan jangka panjang membaca yakni “ terampil mampu membaca” dalam kehidupannya.
Selama tahap membaca permulaan anak dirangsang dan diajarkan agar memiliki pengetahuan
dan keterampilan membaca sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kesiapannya.
Siswa pada tahap ini dibekali dengan berbagai kegiatan diantaranya membaca tanpa
buku dalam kegiatan-kegiatan berikut:
1. Sikap duduk
saat membaca
2. Melatih
lompatan arah dan fokus pandangan mata
3. Menyimak
cerita guru
4. Tanya jawab
dengan guru
5. Memperhatikan
gambar yang diperlihatkan guru.
6. Membicarakan gambar,
dan lain-lain.
demikian pula cara
mengkomunikasikannya, bisa satu arah maupun timbal balik. Pada tahap II,
pengajaran membaca permulaan II, anak sudah diajak pada aktivitas membaca yang
sebenarnya, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kesiapannya.
Anak sudah dilibatkan pada lambang-lambang bahasa tulis.
Pengetahuan dan keterampilan anak distrukturi dan direkayasa untuk mengenal dan
menyikapi lambang-lambang bahasa tulis sebagai suatu yang bermakna. Tahap II
ini dikenal pula sebutan “tahap membaca permulaan dengan buku”. Anak untuk
dapat memasuki tahap II ini, harus memiliki sejumlah “tingkat kesiapan”, diantaranya
:
1. Faktor internal dari
diri anak, yaitu : tingkat kematangan, minat, IQ, keutuhan dan keberfungsian
unsur biologis.
2. Faktor eksternal,
misalnya : tingkat keberhasilan pencapaian tujuan tahap I (satu), lingkungan sosial
dan akademik.
Tujuan umum pengajara,
Membaca Permulaan II menurut GBPP Bahasa Indonesia adalah :
1. Siswa memahami
bahasa (Bahasa Indonesia) dari segi bentuk, makna dan fungsi serta menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk bermacam tujuan, keperluan, dan keadaan.
2. Siswa memiliki
kemampuan menggunakan bahasa (Bahasa Indonesia) untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan, emosional, dan kematangan sosial.
3. Siswa memiliki
disiplin dalam berpikir dan berbahasa (GBPP Indonesia SD 1994, 18-19).
Apabila kita rujuk rumusan-rumusan
di atas, kemudian memperfikasikannya, maka ada 3 (tiga) esensi yang harus
dibina dan dikembangkan dalam “pengajaran membaca permulaan II” yaitu:
1. Mengenalkan
lambang/tanda bunyi bahasa
2. Melafalkan
lambang/tanda bunyi bahasa
3. Memaknai
lambang/tanda bunyi bahasa.
4 comments:
info try out gratis : https://marketing.ruangguru.com/uji
Thank you for sharing valuable content. Please share this FB page https://www.facebook.com/edubirdie/ if you enjoy reading interesting articles and topics.
I had a great time reading this kind of valuable post. Please keep sharing and enlightening your readers' minds. Visit my Lawrence Todd Maxwell pinterest page when you have some spare time.
thanks thanks!
Atur Finansial
Pinjam Uang
Ajukan KTA
Pinjaman Perbankan
KTA
Ahli Finansial
Info Finansial
Info Perbankan
Post a Comment