Periode
prereading sangat panjang mulai dari lahir sampai saat seorang anak
diajarkan untk mengenali dan membaca
kata-kata. Selama periode inni anak belajar untuk memahami dan mengucapkan kata-kata, mengikuti arah cerita,
mempelajari dan menginterpretasi gambar, dan
sebagainya. Minat dan kemampuan membaca siswa tumbuh secara bertahap dampai
anak mencapai tahap kesiapan untuk
membaca pada awal pembelajaran. Konsep
modern berpendapat bahwa kesiapan terdiri atas berbagai faktor, tidak hanya
faktor fisik dan kematangan saja, tetapi
faktor tingkat pengetahuan. Kesiapan dalam membaca berfokus pada kesiapan membaca awal meskipun pada
dasarnya kesiapan sangatlah penting di semua
tingkatan.
Mengembangkan
kesiapan membaca pada setiap jenjang merupakan tugas penting guru. Konsep
umum “kesiapan “adalah beberapa hal yang harus diupayakan dan dikuasai sebelum hal lain ditangani. Belajar membaca sebagai
suatu kegiatan juga melibatkan penguasaan
keterampilan tertentu. Secara umum konsep kesiapan membaca diterima
sekalipun persepsi tentang kesiapan
membaca berbeda-beda dan meluas. Perbedaan pandangan tersebut terutama disebabkan kerumitan membaca itu sendiri.
Terlepas
dari interprestasi yang berbeda mengenai kesiapan membaca, yang perlu
dipikirkan adalah bagaimana agar
anak-anak mencapai posisi siap membaca jika mereka ternyata tidak menunjukkan kesiapan membaca.Pertanyaan yang
dapat diajukan adalah, “Aspek membaca apakah
yang siap pada anak ini ?” bukan, “Apakah anak ini siap memulai belajar
keterampilan pengenalan kata ?” Secara
luas, kesiapan membaca bukan hanya masalah untuk suatu usia atau tingkat kelas, namun untuk semua usia dan
tingkat Ada sejumlah keterampilan yang
menjadi prasyarat untuk pengajaran membaca formal. Prasyarat yang dimaksud meliputi :pengalaman
dasar, perkembangan kognitif, perkebmangan
bahasa, kesadaran metalinguistik, minat dan sikap, deskriminasi visual
dan auditori, serta kemampuan orientasi
arahan.
No comments:
Post a Comment