Ada tiga dasar yang dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan klausa. Ketiga dasar itu adalah (1) Klasifikasi klausa
berdasarkan struktur internnya (BSI), (2) Klasifikasi klausa berdasarkan ada
tidaknya unsur negasi yang menegatifkan P (BUN), dan (3) Klasifikasi klausa
berdasarkan kategori frasa yang menduduki fungsi P (BKF). Berikut hasil
klasifikasinya :
a.
Klasifikasi klausa berdasarkan struktur
internnya.
Klasifikasi klausa
berdasarkan struktur internnya mengacu pada hadir tidaknya unsur inti klausa,
yaitu S dan P. Dengan demikian, unsur ini klausa yang bisa tidak hadir adalah
S, sedangkan P sebagai unsur inti klausa selalu hadir. Atas dasar itu, maka
hasil klasifikasi klausa berdasarkan struktur internnya.
1)
Klasifikasi klausa berdasarkan ada tidaknya
unsur negasi yang secara gramatik menegatifkan P.
Unsur
negasi yang dimaksud adalah tidak, tak, bukan, belum,
dan jangan. Klasifikasi klausa berdasarkan ada tidaknya unsur negasi
yang secara gramatik menegatifkan P menghasilkan :
1. Klausa
Positif
Klausa
poisitif ialah klausa yang ditandai tidak adanya unsur negasi yang menegatifkan
P. Contoh :
· Ari seorang pesepakbola terkenal.
· Mahasiswa itu
mengerjakan tugas.
· Mereka pergi ke kampus.
2. Klausa Negatif
Klausa negatif ialah klausa yang ditandai
adanya unsur negasi yang menegaskan P. Contoh :
· Ari bukan seorang
pesepakbola terkenal.
· Mahasiswa itu belum
mengerjakan tugas.
· Mereka tidak pergi ke
kampus.
Kata negasi yang terletak di depan P secara gramatik
menegatifkan P, tetapi secara sematik belum tentu menegatifkan P. Dalam klausa Dia
tidak tidur, misalnya, memang secara gramatik dan secara semantik
menegatifkan P. Tetapi, dalam klausa Dia tidak mengambil pisau, kata
negasi itu secara sematik bisa menegatifkan P dan bisa menegatifkan O. Kalau
yang dimaksudkan 'Dia tidak mengambil sesuatu apapun', maka kata negasi itu
menegatifkan O. Misalnya dalam klausa Dia tidak mengambil pisau, melainkan
sendok.
Download Isi Lengkap dari Makalah Ini :
No comments:
Post a Comment