B. TUJUAN MEMBACA
Tujuan
setiap pembaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman
merupakan faktor yang amat penting dalam membaca.
Pemahaman
terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang bergulir, terus - menerus,
dan berkelanjutan. Membaca pemahaman sebagai suatu proses mempercayai bahwa upaya
memahami bacaan sudah terjadi ketika kita belum membaca buku apapun. Kemudian, pemahaman
itu menapaki tahapan yang berbeda dan terus berubah saat baris demi baris,
kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dari bacaan mulai kita baca.
Selanjutnya,
pemahaman bacaan itu akan mencapai tahapan yang lain pula ketika kita sampai
pada bagian terakhir bacaan itu, yakni ketika menutup buku, novel atau apa
saja. Apakah pemahaman berhenti sampai di sini? Belum. Proses pemahaman terus
berlangsung bahkan setelah proses membaca itu selesai. Ketika seseorang selesai
membaca kisah perjalan Jules Verne. Mengelilingi Dunia selama 22 hari, misalnya,
ia bertanya - tanya tentang kereta api yang melintasi Alaska, binatang bernama Bison
yang mengalangi kereta api, perbedaan waktu yang terjadi sebab perbedaan letak
geografis suatu tempat di bumi, bermacam - macam dunia yang dijumpai oleh tokoh
selama perjalanan, merupakan informasi yang masuk kedalam otak si pembaca.
Akan
tetapi, tidak semua informasi itu dipahami dengan jelas. Jika pada waktu yang
lain ia kemudian berbincang - bincang dengan orang lain tentang kisah yang
dituturkan dalam cerita perjalanan itu dan ia melontarkan pertanyaan tentang
apa yang dibacanya, kemudian pada gilirannya orang yang ditanya menjawab dengan
baik, maka pada saat itulah terjadi pembaharuan tingkat pemahaman pada dirinya terhadap
cerita perjalanan yang ketika ia membacanya belum sepenuhnya dipahami. Ternyata,
begitu besar peran membaca untuk menambah pengetahuan seseorang. Begitu besar
pula peran orang lain dalam menyempurnakan pemahaman seseorang terhadap apa
yang dibacanya. Karena itu, di kelas membaca, proses memasukkan informasi dan
pengetahuan ke dalam otak siswa harus terjadi. Tetapi ini belum cukup.
Kelas
seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kejelasan
tentang bagian - bagian bacaan yang belum dipahami sehingga terjadilah
penambahan pengetahuan dalam dirinya. Oleh sebab itu, agar peningkatan
pemahaman dalam diri siswa itu terjadi, guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan
interaksi antara siswa itu terjadi. Guru perlu menciptakan kondisi yang
memungkinkan interaksi antara beberapa pihak dapat terjadi. Untuk itu, guru
harus membuat perencanaan yang matang. Pembelajaran membaca harus mempunyai
tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi:
1. Menikmati keindahan yang
terkandung dalam bacaan;
2. Membaca bersuara untuk
memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan;
3. Menggunakan strategi tertentu
untuk memahami bacaan;
4. Menggali simpanan pengetahuan
atau skemata siswa tentang suatu topik;
5. Menghubungkan pengetahuan baru
dengan skemata siswa;
6. Mencari informasi untuk
pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan ataupun tertulis;
7. Melakukan penguatan atau
penolakan terhadap ramalan - ramalan yang dibuat oleh siswa sebelum melakukan
perbuatan membaca;
8. Memberikan kesempatan kepada
siswa melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan dalam
sebuah bacaan;
9. Mempelajari struktur bacaan;
serta
10. Menjawab pertanyaan khusus
yang dikembangkan oleh guru atau sengaja diberikan oleh penulis bacaan.
Download Isi Lengkap dari Makalah Ini :
No comments:
Post a Comment