Transportasi merupakan subsistem dari ekosistem kota, berkembang sebagai bagian kota karena naluri dan kebutuhan penduduk untuk bergerak atau memindahkan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Naluri dan keinginan penduduk untuk mengadakan perjalanan atau memindahkan barang sifatnya umum tersebut selalu menimbulkan masalah dan juga bersifat umum dalam transportasi koa.
Pada kota yang berpenduduk
dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang sangat luas dan
intensif, maka diperlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata
secara terpadu atau dinamis. Oleh karena itu pada dasarnya transportasi
merupakan derived demand artinya permintaan akan jasa transportasi timbul dari
permintaan sektor-sektor lain.
Keberhasilan pembangunan yang
telah dicapai di segala bidang, sektor transportasi sangat menentukan peranan
transportasi bukan hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas
sumber-sumber ekonomi secara baik. Melalui pembangunan jangka panjang peranan
transportasi dapat memberi pelayanan yang baik untuk kegiatan manusia.
Transportasi itu berfungsi
ganda, di satu sisi harus mampu menunjang dan di sisi lain juga mampu
merangsang pertumbuhan sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu pembangunan sektor transportasi harus
dilaksanakan secara multidimensional, dalam arti harus memperhatikan tidak
hanya situasi dan kondisi transportasi itu sendiri tetapi juga harus
memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya dan mempengaruhinya termasuk
sarana dan prasarana.
Secara empiris fenomena
permasalahan transportasi di Kota Palopo utamanya pada ruas jalan utama
diakibatkan lalu lintas yang bercampur, perilaku dan kedisiplinan pengendara.
Terjadinya gangguan sirkulasi lalu lintas khususnya di pusat kota akibat tidak
teraturnya pergerakan pejalan kaki dan kendaraan (bermotor dan non motor).
Kondisi riil akibat tidak
efektif dan efesiensinya sistem perambuan yang ada dikota palopo antara lain
banyaknya pengguna jalan yang memarkir kendaraannya pada tempat yang tidak semestinya
sehingga mengganggu arus kendaraan yang melintas, rawan kecelakaan, para
pengguna jalan mengendarai kendaraannya diatas rata-rata kecepatan yang
seharusnya.
Pentingnya penggunaan rambu
lalu lintas sebagaimana tersebut diatas, maka penempatannya harus berdasarkan
kebutuhan. Rambu lalu lintas di Kota Palopo penempatannya sebagian kurang mampu
memberikan informasi dan mengarahkan lalu lintas sehingga diperlukan tindak
lanjut untuk peletakan rambu yang efektif dan efisien sehingga maksud
penempatan rambu dapat tercapai. Di samping peletakan yang kurang tepat juga
diperlukan penambahan rambu seiring dengan perkembangan Kota Palopo.
Penelitian yang lebih lanjut
tentang perambuan lalu lintas di Kota Palopo diharapkan dapat memberi manfaat
lembaga / instansi terakait dalam pengelolaan rambu lalu lintas sebagai
pengendali lalu lintas khususnya untuk meningkatkan keamanan dan kelancaran pada
sistem jalan.
Download Isi Lengkap dari Skripsi Ini :
No comments:
Post a Comment