Untuk meningkatkan
pemahaman terhadap keseluruhan teks, biasanya guru menerapkan kegiatan
prabaca, kegiatan inti membaca, dan kegiatan pascabaca dalam
pembelajaran membaca.
a) Kegiatan
prabaca
Kegiatan prabaca dimaksudkan untuk menggugah
perilaku siswa dalam penyelesaian masalah dan motivasi penelaahan materi
bacaan.
1. Gambaran
awal
Gambaran awal cerita, yang berisi informasi yang
berkaitan dengan isi cerita, dapat meningkatkan pemahaman. Penelitian telah
menunjukkan bahwa dengan memberikan gambaran awal cerita kepada siswa yang
dirancang sebagian untuk membangun latar belakang pengetahuan tentang cerita
tersebut dapat membantu siswa menyimpulkan isi bacaan. Gambaran awal membantu
siswa menggugah skematanya untuk memusatkan perhatian mereka sebelum membaca.
2. Petunjuk
untuk melakukan antisipasi
Petunjuk antisipasi merupakan sarana kegiatan awal
membaca yang bermanfaat. Petunjuk semacam ini dirancang untuk menstimulasi
pikiran, berisi petanyaan - pertanyaan deklaratif, yang sebagian mungkin ada
yang tidak benar, yang berkaitan dengan materi yang akan dibaca. Sebelum
membaca, siswa dapat diminta untuk memberikan respons terhadap pernyataan itu, sesuai
dengan pengalaman yang mereka miliki dan mendiskusikannya. Petunjuk antisipasi
dapat dilanjutkan pada kegiatan akhir membaca dengan cara mengulang proses
tersebut tampak pada gabungan petunjuk antisipasi dan reaksi.
3. Pemetaan
semantik
Pemetaan semantik ini merupakan strategi prabaca
yang baik, sebab kegiatannya memperkenalkan kosakata yang akan ditemukan dalam
bacaan dan dapat menggugah skemata yang berkaitan dengan topik bacaan. Hal ini
memungkinkan siswa dapat menghubungkan informasi yang baru dalam bacaan dengan
pengetahuan awal siswa yang dapat dimanfaatkan untuk memahami bacaan, berarti
pula siswa dapat memasuki pengetahuan barunya dengan mudah. Prosedur ini dapat
memotivasi siswa membaca materi bacaan.
4. Menulis sebelum
membaca
Menyuruh siswa menulis
pengalaman pribadi yang relevan, sebelum mereka membaca materi, bermanfaat pada
kegiatan mengerjakan tugas, respon yang lebih rumit terhadap karakter, dan
reaksi yang lebih positif. Hal ini membantu siswa lebih terlibat dalam kegiatan
membacanya.
5. Drama / simulasi (creative
drama)
Drama / simulasi dapat
digunakan sebelum cerita dibaca untuk meningkatkan pemahaman. Guru dapat
menggambarkan situasi yang berkembang dalam cerita dan dapat membiarkan siswa menyelesaikan
masalah yang ada dalam cerita. Dan dapat membiarkan siswa menyelesaikan masalah
yang ada dalam cerita sesuai dengan kemampuan mereka masing - masing. Sesudah
itu, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca cerita yang
sebenarnya. Guru dapat memerankan beberapa karakter untuk membantu melanjutkan
drama itu dan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan latar, watak,
emosi, dan kritik.
b) Kegiatan inti
membaca
Beberapa strategi dan
kegiatan dalam membaca dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Strategi yang dimaksud adalah strategi metakognitif, cloze procedure, dan
pertanyaan pemandu.
1. Strategi
metakognitif
Akhir - akhir ini banyak perhatian diberikan kepada
penggunaan strategi metakognitif oleh siswa selama membaca. Sebenarnya,
penggunaan strategi ini secara efektif memberikan efek positif kepada pemahaman
seseorang sebab dapat meningkatkan keterampilan belajar. Metakognitif berkaitan
dengan pengetahuan seseorang atas penggunaan intelektual otaknya dan usaha
sadarnya dalam memonitor atau mengontrol penggunaan kemampuan intelektual
tersebut. Metakognitif ini meliputi cara terjadinya berpikir. Dalam kegiatan
membaca, orang yang menerapkan metakognitif akan memilih keterampilan dan
teknik membaca yang sesuai dengan tugas membacanya. Bagian proses metakognitif
menentukan tugas apa yang diperlukan untuk memperoleh pemahaman. Pembaca
perlu bertanya: 1) Apakah jawaban yang perlu saya ungkapkan secara langsung?
(Jika ya, si pembaca mencari kata - kata si penulis secara tepat sebagai
jawaban).
Download Isi Lengkap dari Makalah Ini :
No comments:
Post a Comment