Perubahan pada awal masa sekolah dapat menimbulkan kecemasan pada sebagian anak. Kecemasan merupakan fenomena alamiah yang dapat dirasakan pada tingkatan usia manapun. Anak yang mengalami kesulitan dalam mengatasi kecemasan, kecemasan dapat berubah menjadi pembajakan syaraf, fobia, terobsesi, kompulsif, dan mudah panik. Kecemasan yang dialami pada masa kanak-kanak berpengaruh terhadap kondisi emosional di tahap perkembangan selanjutnya, hingga masa dewasa.
Penelitian “Efektivitas Metode Permainan untuk Mereduksi Kecemasan Anak Pada Awal Masa Sekolah” bertujuan mereduksi kecemasan yang dialami oleh anak kelas satu SD. Permasalahan penelitian ditelaah dengan menggunakan metode penelitian tindakan. Penelitian tindakan terdiri dari lima siklus. Pada siklus kelima sudah tampak perbaikan perilaku anak.
Gejala kecemasan yang ditemukan diantaranya: seringkali terlihat menyendiri, tidak mau berteman, tidak mau masuk kelas tanpa orang tua, menghabiskan waktu di sekolah bersama orang tua, melihat kearah pintu untuk memastikan orang tua menunggu, menolak dibantu oleh teman, tidak percaya kepada teman, tidak percaya kepada guru.
Hasil penelitian menunjukkan lima anak dari 123 anak kelas satu yang tersebar dalam tiga kelas di SD Muhammadiyah VII Bandung mengalami kecemasan yang terlihat dari perilaku kaku dalam hubungan sosial. Melalui permainan, gejala kecemasan anak yang nampak dalam perilaku sosial dapat tereduksi secara efektif.
Rekomendasi yang didapat dari hasil penelitian adalah program penyesuaian diri bagi anak kelas satu dengan menggunakan metode permainan kelompok. Guru kelas hendaknya menyambut siswa sejak hari pertama sekolah dengan pernyataan harapan positif.
Daftar Isi | s_ppb_022154_table_of_content.pdf |
Bab I | s_ppb_022154_chapter1.pdf |
Bab II | s_ppb_022154_chapter2.pdf |
Bab III | s_ppb_022154_chapter3.pdf |
Bab IV | s_ppb_022154_chapter4.pdf |
Bab V | s_ppb_022154_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_ppb_022154_bibliography.pdf |
No comments:
Post a Comment