Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Stres Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki perokok di FPTK dan FPOK UPI. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-korelasional. Sampel penelitian sebanyak 150 orang mahasiswa angkatan 2005-2010 FPTK dan FPOK UPI, berusia 18-25 tahun, dan perokok aktif. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan dua instrumen yaitu Skala Stres yang berdasarkan teori stressor dan reaksi terhadap stressor oleh B.M. Gadzella dan Skala Perilaku Merokok yang dirumuskan berdasarkan pengembangan teori dimensi perilaku oleh Garry Martin dan Joseph Pear.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah namun pasti secara signifikan antara stres dengan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki perokok dengan nilai koefisien korelasi r = 0,3000 dan p = 0,000 (p < 0,01). Rekomendasi ditujukan bagi mahasiswa laki-laki perokok agar dapat melakukan penanganan stres ke arah yang lebih positif seperti kegiatan olahraga dan pengembangan minat, bukan kepada rokok yang membawa dampak negatif terutama bagi kesehatan mahasiswa itu sendiri.

This study aims to investigate the relationship between stress and smoking behavior of male students of FPTK and FPOK UPI. The sample is 150 male students of 2005-2010 FPTK and FPOK UPI, in the age of 18-25 years old, and active smokers. The sample used in this study was purposive sampling. In collecting data, this study used two instruments, namely Stress Scale which was used to measure stress experiences based on the stressor theory and reaction towards stressor by B.M. Gadzella and Smoking Behavior Scale to measure smoking behavior which is formulated based on the improvement of dimension of behavior theory by Garry Martin and Joseph Pear.

This study shows there is a weak but significant relationship between stress and smoking behavior of smokers male students within coefficient of correlation r= 0,3000 and p= 0,000 (p < 0,01). The researcher suggest the next researcher to do more re-adaptation towards the instruments, especially in this study in order to avoid the bias of finding research data which is caused by the shift of the meaning of instrument adaptation from the original one.

Daftar Isi	s_psi_0705037_table_of_content.pdf
Bab I	s_psi_0705037_chapter1.pdf
Bab II	s_psi_0705037_chapter2.pdf
Bab III	s_psi_0705037_chapter3.pdf
Bab IV	s_psi_0705037_chapter4.pdf
Bab V	s_psi_0705037_chapter5.pdf
Daftar Pustaka	s_psi_0705037_bibliography.pdf

Artikel Terkait: