Masalah penelitian dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian mengenai: a) bagaimana profil kecerdasan emosional siswa kelas XI SMKN I Bandung Tahun Ajaran 2007/2008; b) seperti apa program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa kelas XI SMKN I Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian bertujuan untuk menyusun program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa SMK.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI SMKN I Bandung yang diambil secara acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 292 orang.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa sebanyak 4,79% berada pada kategori sangat tinggi, 86,99% berada pada kategori tinggi dan sisanya 8,22% berada pada kategori sedang. Kecerdasan emosional siswa pada umumnya berada pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tergolong cerdas secara emosional. Walau demikian, pada masa remaja kecerdasan emosional masih dalam tahap perkembangan, maka diperlukan layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum siswa SMKN I Bandung Tahun Ajaran 2007/2008 memiliki kecerdasan emosional yaitu pada kategori tinggi, artinya siswa tergolong cerdas secara emosional. Pengembangan program bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang rendah agar kecerdasan emosional siswa lebih optimal, yaitu stabil dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti merekomendasikan kepada guru pembimbing agar dapat melaksanakan program yang direkomendasikan dengan baik. Kepada siswa, agar mampu mengembangkan kecerdasan emosionalnya dengan ikut terlibat dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kepada sekolah dapat mengembangkan kerja sama dengan guru pembimbing dan orang tua agar turut mendukung perkembangan kecerdasan emosional siswa agar optimal. Kepada orang tua, dapat memotivasi siswa agar mengembangkan kecerdasan emosional yang optimal. Kepada peneliti selanjutnya, dapat menyusun program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa secara lebih baik, lebih sistematis dan memperhatikan kualitas program agar mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan.
Daftar Isi | s_ppb_022190_table_of_content.pdf |
Bab I | s_ppb_022190_chapter1.pdf |
Bab II | s_ppb_022190_chapter2.pdf |
Bab III | s_ppb_022190_chapter3.pdf |
Bab IV | s_ppb_022190_chapter4.pdf |
Bab V | s_ppb_022190_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_ppb_022190_bibliography.pdf |
No comments:
Post a Comment