Daftar Isi | s_ppb_034539_table_of_content.pdf |
Bab I | s_ppb_034539_chapter1.pdf |
Bab II | s_ppb_034539_chapter2.pdf |
Bab III | s_ppb_034539_chapter3.pdf |
Bab IV | s_ppb_034539_chapter4.pdf |
Bab V | s_ppb_034539_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_ppb_034539_bibliography.pdf |
Monday, July 30, 2012
Download Skripsi Psikologi: Studi Deskriptif ke Arah Pengembangan Program Bimbingan
Penelitian dilatarbelakangi oleh banyaknya permasalahan mahasiswa dalam memenuhi dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya, seperti prokrastinasi akademik, permasalahan penyimpangan perilaku seksual, ketidak-matangan karir, serta kecenderungan masalah konflik antara pribadi dan keluarga dalam hal seputar pekerjaan dan pernikahan. Penelitian ditujukan untuk memetakan need assessment mahasiswa dalam bentuk profil kematangan tugas perkembangan. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2011/2012, dengan sampel berjumlah 200 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen pengukur kematangan tugas perkembangan yang digunakan adalah Inventori Tugas Perkembangan di Perguruan Tinggi (ITP-PT) dengan Standar Kompetensi Kemandirian (SKK) mahasiswa dan beberapa teori perkembangan yang dijadikan rujukan pendeskripsiannya. Hasil penelitian menggambarkan secara umum tingkat kematangan atau pencapaian tugas perkembangan mahasiswa berada pada transisi antara seksama menuju individualistik dengan rata-rata total 5,54. Artinya mahasiswa mampu bertindak atas nilai internal, melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan, peduli akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang, cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, berpikir lebih kompleks dan atas dasar analisis; Mahasiswa sedang berusaha meningkatkan kesadaran individualitas akan konflik emosional antara kemandirian dan ketergantungan, lebih toleran terhadap diri dan orang lain, mengenal eksistensi perbedaan individual, toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan, membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar dirinya, mengenal kompleksitas diri, dan peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial. Didapati 5 aspek perkembangan, yaitu: landasan hidup religius, peran sosial gender, penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, serta wawasan dan persiapan karir, berada dalam kategori tinggi. 6 aspek sisanya, yaitu: landasan perilaku etis, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kematangan hubungan dengan teman sebaya, serta persiapan diri menuju pernikahan dan hidup berkeluarga terkategori rendah berdasarkan rata-rata keseluruhan, serta tidak didapati perbedaan yang signifikan dalam hal rata-rata pencapaian tugas perkembangan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Implikasi hasil temuan penelitian adalah digunakannya pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan yang bertujuan memandiri-kan mahasiswa. Konselor memahami kemandirian sebagai hasil pembelajaran tanggung jawab interaksional dan berusaha menciptakan lingkungan perkembang-an. Rekomendasi yang diajukan adalah sosialiasasi secara menyeluruh kepada mahasiswa tentang tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai, pengukuran atau penelitian lanjutan, serta peningkatan layanan bimbingan dan konseling dari segi jumlah konselor perguruan tinggi dan diversifikasi program.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment