Daftar Isi | s_psi_054778_table_of_content.pdf |
Bab I | s_psi_054778_chapter1.pdf |
Bab II | s_psi_054778_chapter2.pdf |
Bab III | s_psi_054778_chapter3.pdf |
Bab IV | s_psi_054778_chapter4.pdf |
Bab V | s_psi_054778_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_psi_054778_bibliography.pdf |
Tuesday, July 31, 2012
Download Skripsi Psikologi: Coping Strategy Pada Individu Yang Mengalami Gangguan Identitas Gender
Waria merupakan sebutan bagi individu yang secara fisik adalah laki-laki normal, namun secara psikis mereka merasa dirinya perempuan. Dapat dikatakan bahwa jiwa mereka terperangkap dalam tubuh yang salah. Karena ketidaksesuaian antara psikis dan fisik mereka itulah maka seringkali waria mendapatkan konflik. Untuk mengatasi konflik tersebut, diperlukan kemampuan coping yang baik. Fokus dan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah coping strategy pada waria. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empirik mengenai coping strategy yang dilakukan oleh waria. Subjek penelitian adalah individu yang memenuhi kriteria diagnostik waria. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive berdasarkan karakteristik subjek yang ditentukan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Coping Strategy dari Lazarus dan Folkman, yaitu teori yang mengemukakan dua dimensi coping yang meliputi coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) dan coping yang berfokus pada emosi (emotion-focused coping). Penelitian ini adalah penelitian studi kasus deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam disertai dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek (Dara dan Mawar) sama-sama menggunakan kedua dimensi coping, problem-focused coping dan emotion-focused coping. Subjek I (Dara) menggunakan problem-focused coping pada saat menyatakan kondisinya yang seorang waria kepada seorang lelaki. Sedangkan subjek II (Mawar) menggunakan problem-focused coping apabila masalah yang dihadapinya adalah yang berkaitan dengan masalah pekerjaan dan masalah yang berhubungan dengan sikap dari lingkungan sekitarnya. Kedua subjek sama-sama menggunakan emotion-focused coping pada saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan kondisi kewariaannya. Rekomendasi penelitian ini adalah diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti tema yang sama dengan rentang usia dan tipe kepribadian subjek yang berbeda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment