Daftar Isi | s_psi_054934_table_of_content.pdf |
Bab I | s_psi_054934_chapter1.pdf |
Bab II | s_psi_054934_chapter2.pdf |
Bab III | s_psi_054934_chapter3.pdf |
Bab IV | s_psi_054934_chapter4.pdf |
Bab V | s_psi_054934_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_psi_054934_bibliography.pdf |
Tuesday, July 31, 2012
Download Skripsi Psikologi: Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi
Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena yang menunjukkan bahwa jumlah pengguna NAZA di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meningkatnya pengguna NAZA dapat disebabkan karena penggunaan NAZA yang terus menerus dapat menyebabkan ketergantungan bagi penggunaanya. Menghilangkan ketergantungan secara psikologis yang ditimbulkan oleh penggunaan NAZA dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan ketergantungan secara fisik. Oleh sebab itu maka dibutuhkanlah motivasi untuk pulih agar dapat menghilangkan ketergantungannya tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi untuk pulih yaitu konsep diri yang dimilikinya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diadakan penelitian mengenai hubungan antara konsep diri dengan motivasi untuk pulih pada pecandu NAZA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasional, dimana untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan menggunakan metode uji korelasi product moment, dengan menetapkan taraf signifikansi sebesar 5%. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari pecandu yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Pemulihan Sosial Pamardi Putera Lembang yang berjumlah 67 orang. Data penelitian diungkap dengan menggunakan dua kuesioner yaitu kuesioner konsep diri dan kuesioner motivasi untuk pulih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri dan motivasi untuk pulih memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,295 dan signifikasi 0,015. Hal ini menunjukkan bahwa semakin positif tingkat konsep diri yang dimiliki oleh pecandu NAZA maka semakin tinggi pula tingkat motivasi untuk pulih yang dimilikinya, dan semakin negatif tingkat konsep diri yang dimiliki oleh pecandu NAZA maka semakin rendah pula tingkat motivasi untuk pulih yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian ini, rekomendasi yang dapat diberikan antara lain yaitu kepada pihak lembaga ada baiknya lebih mampu menciptakan suasana hangat di lingkungan panti dan juga program-program yang dapat meningkatkan tingkat motivasi untuk pulih dan juga konsep diri pada diri pecandu yang sedang menjalani rehabilitasi di sana. Selanjutnya untuk peneliti yang akan datang diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih komperensif lagi, yakni dengan menambahkan jumlah sampel, sampel dengan karakteristik yang berbeda, menggunakan metode yang berbeda, dan menambahkan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan konsep diri dan motivasi untuk pulih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment