Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-pengembangan karena selain bertujuan untuk memperoleh data mengenai profil perilaku prokrastinasi akademik santri, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan program bimbingan untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian santri Pondok Pesantren Al-Ikhwan Tasikmalaya Tahun Ajaran 2007/2008 . Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Inventori Prokrastinasi Santri yang berbentuk skala likert dan skala penilaian program bimbingan oleh pakar bimbingan dan konseling.
Hasil penelitian memeperoleh gambaran sebagai berikut: (1) secara umum prokrastinasi akademik santri berada pada kategori sedang; (2) santri sering melakukan prokrastinasi pada area tugas membaca dan menulis; (3) terdapat lima faktor penyebab prokrastinasi santri yaitu pendekatan tugas yang buruk, disorganisasi waktu, rendahnya toleransi terhadap ketidaknyaman, kecemasan, dan disorganisasi lingkungan; (4) Pengalihan kapasitas perasaan lebih banyak dilakukan santri daripada pikiran dan tindakan. Pengalihan perasaan tersebut meliputi ragu terhadap kemampuan diri, tidak menyukai subjek atau materi, dan ragu jika gagal dalam belajar; (5) program bimbingan dirancang berdasarkan gejala, faktor penyebab, dan intensitas prokrastinasi akademik dengan berfokus pada pengembangan kompetensi akademik; (6) validasi program oleh pakar bimbingan dan konseling menyatakan kelayakan program dengan beberapa catatan sebagai perbaikan, (7) kegiatan uji coba program secara umum menunjukkan adanya komponen program yang telah berjalan dengan baik dan perlunya perbaikan pada beberapa sisi, (8) program yang direkomendasikan telah melalui proses validasi pakar, ujicoba, evaluasi, dan revisi.
Rekomendasi ditujukan kepada (1) santri untuk melakukan upaya deteksi dan eliminasi prokrastinasi secara self-help, melalui bantuan teman sebaya, dan bimbingan profesional; (2) pondok pesantren untuk mengembangkan sistem, metode, maupun strategi yang dapat mengembangkan minat santri terhadap pembelajaran di pesantren, menyediakan sarana dan prasarana serta menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif, membentuk dukungan sistem, dan menciptakan nuansa pembelajaran yang akomodatif terhadap keberagaman karakteristik dan kebutuhan santri; (3) guru pembimbing untuk melakukan sosialisasi program pada seluruh personil dan pihak yang terkait, lebih aktif dalam mengkoordinasikan seluruh personil, menciptakan strategi dan teknik bimbingan belajar secara kreatif, dan melaksanakan upaya tindak lanjut secara kontinyu dan komprehensif; (4) bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan untuk mengkaji karakteristik dan dinamika pembelajaran di pesantren, mengarahkan kajian bimbingan belajar pada pengembangan keterampilan praktis bagi mahasiswa sebagai calon konselor untuk menghadapi keragaman sikap dan permasalahan belajar pada siswa; (5) bagi peneliti selajutnya untuk mengevaluasi hasil keseluruhan kegiatan bimbingan belajar dengan metode eksperimen dalam waktu yang sesuai dengan rancangan program, dan melakukan ujicoba secara mendalam dan dianalisis dengan lengkap sehingga diketahui efektifitas program secara komprehensif.
Daftar Isi | s_ppb_033424_table_of_content.pdf |
Bab I | s_ppb_033424_chapter1.pdf |
Bab II | s_ppb_033424_chapter2.pdf |
Bab III | s_ppb_033424_chapter3.pdf |
Bab IV | s_ppb_033424_chapter4.pdf |
Bab V | s_ppb_033424_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_ppb_033424_bibliography.pdf |
No comments:
Post a Comment