Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Pada Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Penggunaan
Metode Discovery
Upaya meningkatkan keterampilan proses sains pada anak
Kelompok B di TK Tunas Bhakti Pertiwi Tahun Ajaran 2011/2012 berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan pihak sekolah ternyata masih jauh dari harapan.
Misalnya, pada keterampilan proses mengamati atau mengobservasi hanya 2 (dua)
anak yang dikategorikan baik (B) artinya anak sudah mampu menyimak
penjelasan guru tentang konsep sederhana dan mengidentifikasi ciri-ciri suatu
benda sedangkan dalam memberikan penjelasan tentang suatu benda atau peristiwa
dan mengurutkan peristiwa secara simultan semua anak masih dikategorikan kurang
(K). Hal tersebut juga terjadi pada keterampilan proses lain seperti
mengelompokkan, meramalkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui
penggunaan metode Discovery. Penggunaan metode Discovery bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan proses sains anak.
Penelitian Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Anak ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan
refleksi. Pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu dari observasi, wawancara dan dokumentasi selama proses pembelajaran.
Dari hasil penelitian Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada
Anak diperoleh hasil bahwa keterampilan proses sains pada anak melalui
penggunaan Metode Discovery mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat
dari salah satu keterampilan proses sains mengamati pada siklus I keterampilan
mengamati kategori baik berada pada rata-rata 3,5 sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 7,5. Pada kategori cukup mengalami
penurunan pada siklus I rata-ratanya 3,5 menjadi 2,25. Begitu pula pada
kategori kurang mengalami penurunan rata-rata yaitu pada siklus I rata-ratanya
3 sedangkan pada siklus II menjadi 1,5. Namun penurunan tersebut menandakan
bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklus karena anak yang berada pada
kategori cukup berpindah menjadi kategori baik begitupun anak yang berada pada
kategori kurang berpindah menjadi kategori cukup.
Selama kegiatan pembelajaran anak sangat antusias, aktif dan
menjadi lebih percaya diri dalam melakukan setiap kegiatan sesuai
langkah-langkah pembelajaran metode discovery. Selain itu, terdapat kelemahan
metode discovery yang ditemukan di lapangan yaitu guru membutuhkan banyak waktu
dalam penguasaan metode discovery. Sedangkan pada anak dibutuhkan kesiapan yang
matang dalam mencerna langkah-langkah pembelajaran sehingga metode discovery
dapat dilakukan oleh anak dengan langkah-langkah yang tepat dan berurutan.
Semoga penelitian Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Anak ini
bermanfaat.
Daftar Isi | s_paud_0802287_table_of_content.pdf |
Bab I | s_paud_0802287_chapter1.pdf |
Bab II | s_paud_0802287_chapter2.pdf |
Bab III | s_paud_0802287_chapter3.pdf |
Bab IV | s_paud_0802287_chapter4.pdf |
Bab V | s_paud_0802287_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_paud_0802287_table_of_content.pdf |
No comments:
Post a Comment