Kemandirian dalam kehidupan remaja dipandang penting, artinya menjadi
orang yang mandiri, orang yang mampu menentukan dan mengelola diri
sendiri adalah salah satu dari tugas perkembangan yang fundamental pada
masa remaja. Tidak adanya kemandirian pada anak akan menghasilkan
berbagai macam problem perilaku misalnya rendahnya harga diri, pemalu,
tidak punya motivasi sekolah, kebiasaan belajar yang jelek, perasaan
tidak aman dan kecemasan. Perilaku tersebut seringkali terjadi pada saat
anak memasuki usia remaja karena pada proses perkembangannya, remaja
sedang mengalami masa pencarian identitas diri. SMA Cahaya Madani Banten
Boarding School merupakan sekolah asrama yang mendidik anak baik dalam
hal agama, akademik, sosial, ekonomik, maupun kepribadian
individu.Sekolah yang dilengkapi dengan asrama ini menumbuhkan rasa
kemandirian pada siswa yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi
belajarnya, namun pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki perilaku
mandiri.Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai
kemandirian remaja dan prestasi belajar pada siswa serta hubungan
diantara keduanya pada siswa kelas XI SMA Cahaya Madani Banten Boarding
School.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
korelasional.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
untuk mengetahui gambaran kemandirian remaja yang disusun berdasarkan
teori yang dikembangkan oleh Steinberg.Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI sebanyak 90 orang.Untuk menentukan korelasi,
peneliti membagi ke dalam dua bagian, yaitu kelas IPA dan kelas
IPS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian remaja pada kelas IPA
cenderung rendah.Berdasarkan hasil uji korelasional dengan teknik
product moment, didapat koefisien korelasi sebesar 0,245.Sedangkan hasil
penelitian pada kelas IPS, menunjukkan kemandirian remaja yang
cenderung sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0.503 dengan
menggunakan tekhnik Rank Spearmen.Ini berarti semakin tinggi kemandirian
yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasinya.Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan untuk memilih tempat dan subjek yang
lebih banyak jumlahnya, agar hasilnya lebih variatif.Selain itu peneliti
selanjutnya juga dapat mengembangkan hasil penelitian yang telah
ditemukan yaitu mengenai perbedaan kemandirian dan prestasi belajar
berdasarkan jenis kelamin.
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment