Hubungan antara dua insan manusia yang paling unik adalah hubungan
cinta, salah satunya seperti berpacaran. Dalam hubungan berpacaran
individu menampilkan tingkah laku yang intim (intimacy) terhadap
pasangannya demi berlangsungnya hubungan tersebut. Namun dalam proses
berpacaran ini tidak selamanya berjalan mulus, kecemburuan merupakan
salah satu fenomena yang sering melanda pasangan yang berpacaran.
Intimacy merupakan salah satu faktor kecemburuan.Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan dari tingkah laku intim (intimacy)
dengan kecemburuan. Teori intimacy yang digunakan adalah teori dari
Orlofsky (1993) yang mengungkap intimacy kedalam 9 dimensi yaitu:
komitmen, komunikasi, kepedulian dan afeksi, pemahaman mengenai sifat
pasangan, pe¬¬mahaman terhadap pemikiran dan pembicaraan pasangan
(perspective talking), wewenang dan pengambilan keputusan,
mem¬¬pertahankan minat pribadi, penghormatan integritas individu
pasangan dan kemandirian. Sedangkan teori kecemburuan yang dipakai dalam
penelitian ini merupakan teori dari Pfeiffer & Wong (1989) yang
membagi kecemburuan kedalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, emosi, dan
tingkah laku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional
dengan populasi mahasiswa dewasa awal FPBS UPI yang berpacaran. Sampel
diambil secara random dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Teknik
pengumpulan data intimacy menggunakan skala likert yang merupakan
adaptasi dari interview rating scale Orlofsky. Sedangkan untuk
pengumpulan data mengenai kecemburuan, peneliti menggunakan
Multi¬dimensional Jealousy Scale dari Pfeiffer & Wong dengan
mengalih bahasa ke bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif yang cukup kuat antara intimacy dengan
kecemburuan dan signifikan pada taraf 0.05. Dengan kontribusi intimacy
sebesar 49.84%.
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment