Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
negatif signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi
pensiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
korelasional. Statistik yang digunakan adalah statistik parametrik
product moment pearson (α = 0,05) dan teknik sampling simple random
sampling. Subjek penelitian ini adalah karyawan yang akan memasuki masa
pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 berjumlah 105 dengan sampel
sebanyak 63 orang. Besar reliabilitas pada instrumen konsep diri adalah
0,879 sedangkan pada instrumen kecemasan menghadapi pensiun besar
reliabilitasnya adalah 0,852. Hasil penelitian pada karyawan PT Badak
NGL, Bontang, menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang
signifikan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun (r =
-0,601). Artinya semakin tinggi konsep diri,maka semakin rendah
kecemasan menghadapi pensiun. Berdasarkan hasil penelitian, maka
disarankan kepada seluruh individu/karyawan yang akan memasuki masa
pensiun agar menganggap pensiun sebagai masa transisi yang wajar dan
tidak menganggap bahwa pensiun sebagai perampas identitas. Bagi PT Badak
NGL agar mempertahankan pengadaan masa prapurnabakti, namun juga
memfokuskan sasaran kepada pengembangan dan pemahaman karyawan terhadap
atribut/konsep diri karena konsep ini merupakan peranan kunci sebagai
pengintegrasian kepribadian yang memotivasi tingkah laku yang positif.
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment