Penelitian ini berjudul “Penerapan Pendekatan Konstruktivistik Melalui Dialog untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengungkapkan Gagasan dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 8 Bandung)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita kondisi pembelajaran sejarah di sekolah yang lebih banyak diperankan sebagai penyampaian pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa sehingga guru berperan sebagai pusat kegiatan belajar dan siswa sebagai peserta pasif yang menerima materi dari guru. Siswa sering beranggapan bahwa belajar sejarah adalah sesuatu hal yang membosankan karena dalam pembelajarannya guru sejarah masih dalam tataran memberikan materi mengenai fakta-fakta, urutan tahun dan peristiwa saja dan evaluasi seringkali hanya dilakukan pada saat akhir kegiatan dan tidak pernah dilaksanakan dalam proses serta lebih menekankan pada ranah kognitif saja sehingga kemampuan siswa dalam mengemukakan gagasan belum dapat dikembangkan. Maka, melalui penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 8 Bandung, yang berjumlah 48 orang siswa yaitu 21 orang siswa laki-laki dan 27 orang siswa perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan lapangan (fiel notes), lembar panduan observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi.Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diperoleh hasil bahwa penerapan pendekatan konstruktivistik melalui dialog dalam pembelajaran sejarah telah dapat dilakukan dengan cukup baik oleh guru di dalam kelas. Guru melakukan langkah-langkah sederhana yang dapat memudahkan untuk menerapkan pendekatan tersebut. Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) Apersepsi, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengungkap konsep awal siswa, memotivasi siswa, dan curah pendapat. (2) Eksplorasi, kegiatan siswa untuk mencari pengetahuan sendiri sampai mereka menemukan sendiri. (3) Diskusi dan penjelasan konsep, kegiatan dialog antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. 4) Pengembangan aplikasi, setelah mempelajari materi pelajaran sejarah diharapkan siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya, dengan cara menyimpulkan dan mengungkapkan gagasan baik dalam bentuk tulisan ataupun secara lisan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan: (1) Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, hal ini terlihat dari tiap siklus terdapat peningkatan keaktifan siswa seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan yang diajukan, mampu bertukar pikiran dengan teman sejawat mengenai materi pembelajaran, dan berani mengemukakan gagasan. (2) Dapat meningkatkan keterampilan guru, seperti kemampuan dalam mengawali mengelola kelas, menjadi motivator dan fasilitator, melakukan evaluasi dan memberikan reward kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian pendekatan konstruktivistik melalui dialog dapat dijadikan salah satu alternatif yang cocok dalam pembelajaran sejarah karena dapat meningkatkan kualitas belajar siswa baik dalam bentuk process maupun dalam bentuk product (hasil) dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan.
Daftar Isi | s_sej_050163_tableofcontent.pdf |
Bab I | s_sej_050163_bab_i.pdf |
Bab II | s_sej_050163_bab_ii.pdf |
Bab III | s_sej_050163_bab_iii.pdf |
Bab IV | s_sej_050163_bab_iv.pdf |
Bab V | s_sej_050163_bab_v.pdf |
Daftar Pustaka | s_sej_050163_bibliography.pdf |
No comments:
Post a Comment