Makalah ini dibuat bertolak dari keresahan peneliti bahwa belajar mestinya dibantu oleh penggunaan peta konsep yang dapat dimanfaatkan untuk membangun suasana pembelajaran sejarah yang menarik bagi siswa. Adapun yang menjadi permasalahan ialah siswa menganggap pelajaran sejarah terlalu banyak materi yang harus dihafalkan. Cara hafalan ini mempunyai kelemahan karena informasi yang diterima tidak dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebelumnya sehingga konsep-konsep yang diterima mudah lupa.
Dari latar belakang masalah di atas penulis membuat makalah berjudul Penggunaan Peta Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang). Rumusan masalahnya adalah “Bagaimana penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang?” Peta konsep adalah cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dalam pembelajaran sejarah yang dibuat dalam bentuk gambar dua dimensi. Menentukan konsep-konsep yang relevan kemudian mengelompokkan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling umum ke yang paling khusus.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai penggunaan peta konsep dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Lembang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Lembang yang beralamat di Jl. Raya Lembang No. 29 Lembang dengan subjek penelitian yang ditujukan pada kelas VII.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut Pertama, kondisi pembelajaran siswa sebelum diterapkannya penggunaan peta konsep dalam pembelajaran sejarah di Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang kurang kondusif. Kedua, pengembangan tahapan-tahapan pembuatan peta konsep meliputi penilaian terhadap hasil lembar kerja siswa kelompok dan aktifitas belajar siswa.. Ketiga, hasil penggunaan peta konsep dalam pembelajaran sejarah di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang menunjukkan bahwa kondisi siswa secara umum berbeda dengan kondisi pada pelaksanaan observasi awal dan pratindakan. Meskipun suasana kelas ribut, namun lebih terarah untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Keempat, kendala-kendala yang dihadapi guru ketika melaksanakan penggunaan peta konsep di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang di antaranya guru kurang tegas dan terjebak oleh situasi ribut kelas dan tidak terarahnya siswa pada imajinasi yang coba diarahkan oleh guru karena kebiasaan siswa yang suka mencatat dari apa yang dituliskan oleh guru di papan tulis. Beberapa upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan tersebut diantaranya guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya yang disertai reward, setiap kelompok siswa diharuskan membuat laporan diskusi kelompok dan guru lebih memperhitungkan waktu agar pembelajaran berlangsung secara efektif.
Daftar Isi | s_sej_0704247_table_of_content.pdf |
Bab I | s_sej_0704247_chapter1.pdf |
Bab II | s_sej_0704247_chapter2.pdf |
Bab III | s_sej_0704247_chapter3.pdf |
Bab IV | s_sej_0704247_chapter4.pdf |
Bab V | s_sej_0704247_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_sej_0704247_bibliography.pdf |
No comments:
Post a Comment