Implementasi Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang | ||
Penulis | : | |
Tahun | : | 2010 |
Fakultas | : | Tarbiyah |
Jurusan | : | Pendidikan Agama Islam |
Pembimbing | : | 1) Drs. H Muchlis Usman MA. |
Kata Kunci | : | Implementasi, Metode, Pembelajaran, Kitab Kuning, Pesantren |
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia. Sejak berdirinya, pesantren telah menunjukkan peranannya dalam mensyiarkan agama Islam serta ilmu pengetahuan. Hal ini, dapat dilihat dari perjalanan sejarah umat Islam di Indonesia yang dibawa oleh Wali Songo yang kemudian dilanjutkan oleh ulama'-ulama' di Indonesia setelahnya. Dalam perjalanan tersebut, pesantren mempunyai andil yang banyak, sebab dalam pesantren inilah para ulama' serta umat islam menggembleng diri mereka agar siap baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi masyarakat disekitarnya.
Penggemblengan diri yang dilakukan dalam pesantren mencangkup banyak hal, diantaranya melalui pengkajian kitab kuning. Kitab kuning merupakan karya para ulama islam terdahulu yang ditulis dengan menggunakan bahasa arab tanpa memakai harakat (gundul). Pengkajian kitab kuning ini diperlukan, sebab melalui kitab-kitab kuning inilah para ulama serta santri (umat islam yang mengaji di pesantren) memperdalam kajian keilmuan, terutama yang berhubungan dengan ilmu keagamaan, seperti: al-qur'an, hadits, fiqih, ushul fiqih, aqidah, akhlak/tasawuf dan tata bahasa arab (nahwu).
Penggemblengan diri atau pembelajaran yang terjadi di pesantren, tidak dapat lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan metode pembelajaran, sebab penggunaan metode pembelajaran yang kurang tespat dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang dilangsungkan.
Sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode pembelajaran yang digunakan, bisanya masih berpusat pada guru/kyai (teacher center), padahal pada saat ini pola pembelajaran tersebut sudah mulai diubah menjadi berpusat kepada siswa/santri (student center).
Berdasar hal itulah, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Hal ini juga didasarkan kepada kyai, ustadz dan santri yang berada di Pesantren Miftahul Huda Malang. Untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa di pesantren Miftahul Huda melakukan metode pembelajaran kitab kuning dari beberapa aspek, yaitu: pengembangan rencana pembelajaran dan metode pembelajaran. Dalam melakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning tersebut, pesantren Miftahul Huda menghadapi kendala-kendala sebagai berikut: waktu, sarana dan prasarana, niat santri dan tingkat pemahaman santri. Namun, pesantren Miftahul Huda tidak tinggal diam melihat kendala-kendala tersebut, tetapi melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan cara:
1. Melakukan penambahan jam pembelajaran kitab kuning dan melakukan pembelajaran kitab kuning diluar hari aktif mengaji di pesantren, yaitu pada hari sabtu malam ahad.
2. Menambahkan sarana dan prasarana di gedung madrasah.
3. Pengurus mengadakan tes kepada calon santri yang akan tinggal di pesantren Miftahul Huda. Tes tersebut diantaranya bertujuan untuk mengetahui niat calon santri yang akan menetap di pesanten Miftahul Huda Malang.
4. Perbedaan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh para santri dan ini dapat diatasi dengan beberapa cara, diantanya: memberikan acuan materi, melakukan pengulangan, memberi kesempatan bertanya, berdiskusi dengan sesama teman, memberi kesempatan kepada para santri untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan sesuai dengan pemahaman santri tersebut.
Penggemblengan diri yang dilakukan dalam pesantren mencangkup banyak hal, diantaranya melalui pengkajian kitab kuning. Kitab kuning merupakan karya para ulama islam terdahulu yang ditulis dengan menggunakan bahasa arab tanpa memakai harakat (gundul). Pengkajian kitab kuning ini diperlukan, sebab melalui kitab-kitab kuning inilah para ulama serta santri (umat islam yang mengaji di pesantren) memperdalam kajian keilmuan, terutama yang berhubungan dengan ilmu keagamaan, seperti: al-qur'an, hadits, fiqih, ushul fiqih, aqidah, akhlak/tasawuf dan tata bahasa arab (nahwu).
Penggemblengan diri atau pembelajaran yang terjadi di pesantren, tidak dapat lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan metode pembelajaran, sebab penggunaan metode pembelajaran yang kurang tespat dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang dilangsungkan.
Sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode pembelajaran yang digunakan, bisanya masih berpusat pada guru/kyai (teacher center), padahal pada saat ini pola pembelajaran tersebut sudah mulai diubah menjadi berpusat kepada siswa/santri (student center).
Berdasar hal itulah, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Hal ini juga didasarkan kepada kyai, ustadz dan santri yang berada di Pesantren Miftahul Huda Malang. Untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa di pesantren Miftahul Huda melakukan metode pembelajaran kitab kuning dari beberapa aspek, yaitu: pengembangan rencana pembelajaran dan metode pembelajaran. Dalam melakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning tersebut, pesantren Miftahul Huda menghadapi kendala-kendala sebagai berikut: waktu, sarana dan prasarana, niat santri dan tingkat pemahaman santri. Namun, pesantren Miftahul Huda tidak tinggal diam melihat kendala-kendala tersebut, tetapi melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan cara:
1. Melakukan penambahan jam pembelajaran kitab kuning dan melakukan pembelajaran kitab kuning diluar hari aktif mengaji di pesantren, yaitu pada hari sabtu malam ahad.
2. Menambahkan sarana dan prasarana di gedung madrasah.
3. Pengurus mengadakan tes kepada calon santri yang akan tinggal di pesantren Miftahul Huda. Tes tersebut diantaranya bertujuan untuk mengetahui niat calon santri yang akan menetap di pesanten Miftahul Huda Malang.
4. Perbedaan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh para santri dan ini dapat diatasi dengan beberapa cara, diantanya: memberikan acuan materi, melakukan pengulangan, memberi kesempatan bertanya, berdiskusi dengan sesama teman, memberi kesempatan kepada para santri untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan sesuai dengan pemahaman santri tersebut.
No comments:
Post a Comment