Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa dengan pembelajaran model CORE. Desain penelitian ini adalah non equivalent groups pretest-posttest design. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran model CORE dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran model ekspositori. Untuk mendapatkan data penelitian instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran dan koneksi matematis serta skala sikap siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri kelas XI dengan sampel penelitian siswa kelas XI Jasa Boga sebanyak dua kelas yang dipilih secara purposif sampling. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data gain ternormalisasi kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara kedua kelompok sampel dengan menggunakan uji perbedaan rerata dua populasi. Perhitungan ujicoba instrumen menggunakan program Microsoft Excell 2007 dan perhitungan statistik menggunakan SPSS 17.0. Untuk mencari perbedaan rataan digunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Ekspositori. Kemampuan Awal Siswa untuk kelas Eksperimen dibagi menjadi 3 level yaitu kemampuan tinggi, sedang dan rendah berdasarkan nilai Ujian Sekolah murni. Uji statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan peningkatan pada ketiga level kemampuan tersebut adalah uji Analisis Varian (ANAVA) satu jalur. Hasil uji statistik menunjukkan pada kelas ekperimen hanya siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah yang terdapat perbedaan peningkatan pada kemampuan penalaran dan koneksi. Hasil skala sikap juga menunjukkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran model CORE baik secara total, ataupun berdasarkan kelompok siswa pada kelas eksperimen
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment