Daun pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) dikenal sebagai salah satu tanaman obat oleh sebagian masyarakat. Keberadaan daun pecut kuda sangat melimpah, akan tetapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai tanaman liar sehingga perlu adanya penelitian mendukung akan potensinya sebagai obat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui tingkat toksisitas ekstrak heksan dan isolat daun pecut kuda terhadap larva udang Artemia salina Leach. (2) Mengetahui golongan senyawa aktif apa yang terdapat dalam ekstrak heksan dan isolat daun pecut kuda. Penelitian dilakukan dengan mengekstraksi sampel dengan pelarut metanol 80% yang dilanjutkan dengan partisi menggunakan n-heksana. Ekstrak pekat yang diperoleh digunakan untuk uji toksisitas terhadap larva udang BST dan uji fitokimia dengan reagen pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik yang dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis preparatif.
Data kematian Artemia salina dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian menunjukkan pada ekstrak heksan dari daun pecut kuda memiliki tingkat toksisitas terhadap Artemia salina, yang ditunjukkan dengan nilai LC50 < 1000 ppm. Tingkat toksisitas ekstrak heksana yaitu dengan nilai LC50 81,35 ppm, dan isolat ke-3 nilai LC50 adalah 78,59 ppm. Kandungan golongan senyawa yang menunjukkan adanya potensi bioaktivitas dalam ekstrak heksana dari daun pecut kuda berdasarkan uji fitokimia dengan reagen serta didukung hasil pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik (KLTA) yaitu terdapat golongan senyawa steroid dalam ekstrak heksana dari daun pecut kuda. Hasil identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR terdapat senyawa steroid golongan stigmasterol.
No comments:
Post a Comment