Semua sumber daya alam yang diberikan Allah SWT dalam kehidupan ini wajib kita syukuri. Salah satu bentuk rasa syukurnya adalah menjaga dan memelihara sumber daya alam yang ada, tetapi tidak semua manusia menyadari hal tersebut. Kerusakan alam yang setiap tahun terus meningkat merupakan akibat ulah manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Kerusakan alam dapat menyebabkan kehidupan manusia di bumi semakin menderita. Salah satu bentuk kerusakan alam adalah pencemaran limbah logam berat di lingkungan. Masalah pencemaran limbah logam berat seperti kadmium merupakan masalah global warning yang saat ini ditakuti oleh manusia di bumi karena pencemaran kadmium dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat berdampak pada manusia seperti rusaknya sistem ginjal, kanker, gangguan reproduksi, dan kematian. Ancaman pencemaran kadmium merupakan ujian bagi umat manusia dalam melaksanakan kehidupan ini. Peningkatan pencemaran kadmium di lingkungan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan suatu metode untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan metode koagulasi. Metode koagulasi adalah metode untuk mengurangi kadmium dalam air dengan menambahkan koagulan. Koagulan alamiah dapat diperoleh dari alam seperti tanaman kelor. Penelitian dan pengkajian tentang pemanfaatan tanaman kelor untuk mengurangi kadar kadmium dalam air merupakan salah satu cara menjaga dan memelihara amanat Allah SWT. Penelitian ini meliputi penentuan dosis optimum, waktu pengendapan optimum, dan pH optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah 50 ppm, waktu pengendapan optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah 120 menit, dan pH optimum biji kelor dalam mengkoagulasi kadmium adalah pH 6 . Biji kelor mampu mengkoagulasi kadmium sampai 62%.
No comments:
Post a Comment