Pertumbuhan kota kini semakin pesat. Lahan-lahan pertanian banyak yang telah berubah menjadi gedung dan bangunan-bangunan baru. Ruang untuk bercocok tanam pun semakin sempit dan mahal. Namun perkembangan teknologi telah memungkinkan orang bercocok tanam tidak di atas lahan tanah. Rumah tanpa halaman atau pekarangan pun masih bisa menyalurkan hobi bertanamnya. Secara prinsip, bertanam merupakan kegiatan memberikan nutrisi bagi tanaman. Nutrisi ini terdiri dari berbagai unsure mineral yang dibutuhkan tanaman. Namun jumlah nutrisi ini hanya sekitar 10 persen dari kebutuhan tanaman. Selebihnya tanaman banyak membutuhkan air. Dengan prinsip ini, maka bertanam bisa dilakukan dengan menggunakan media apa pun selain tanah. Asal, kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dipenuhi. Dengan prinsip ini, kitapun bisa mengenal bertanam secara hidroponik. Pembahasan utama dalam penelitian ini adalah perancangan dan pembuatan sistem pakar rule-based untuk permasalahan defisiensi nutrisi pada tanaman hidroponik. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan metode inferensi forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data menuju pada konklusi. Permasalahan pada menanam secara hidroponik ini yang dibahas tentang defisiensi nutrisi pada tanaman hidroponik. Tujuan dari software ini adalah membuat sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa dari gejala-gejala defisiensi nutrisi yang akhirnya memperoleh diagnosa dan cara penanggulangannya. Pembuatan sistem pakar ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: menganalisa permasalahan tentang defisiensi tanaman hidroponik dengan melibatkan para pakar atau ahli, mengimplementasikan desain dalam program komputer dan melakukan uji coba. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL. Hasil pengujian menunjukkan bahwa program masih membutuhkan pengembangan pada sisi materi hidroponiknya dengan pengembangan sejenis dengan domain permasalahan defisiensi nutri pada tanaman hidroponik yang lebih luas.
No comments:
Post a Comment