Metode Penanaman Keagamaan Pada Anak Usia Dini Di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang. |
Penulis | : | RINA FADILATUL LAILIYAH |
Tahun | : | 2008 |
Fakultas | : | Tarbiyah |
Jurusan | : | Pendidikan Agama Islam |
Pembimbing | : | 1) Drs. H. Farid Hasyim, M.Ag.. |
Kata Kunci | : | Metode, Penanaman Keagamaan, Anak Usia Dini |
Dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan kualitas sumberdaya manusia serta mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berahklak yang mulia, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap dan mandiri maka pendidikan berperan penting untuk mencapainya. Pendidikan tidak hanya ditempuh ketika besar saja melainkan ketika anak masih berada di dalam kandungan. Ketika anak lahir sampai umur 6 tahun disebut anak usia dini yang juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dilaksanakan pada usia 0-6 tahun, yang mana pada pendidikan formalnya dilaksanakan pada usia 4-6 tahun. Hal ini sesuai dengan yan gterdapat dalam kurikulum berbasis kompetensi yang menjelaskan bahwa anak usia dini 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminology disebut sebagai anak usia prasekolah. Tidak hanya ilmu pengetahuan umum saja yang penting bagi anak usia dini tetapi agama juga penting bagi mereka. tingkat keberagamaan anak harus dilalui secara bertahap. Peran orang tua dalam menanamkan rasa kesadaran keberagamaan bisa dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Kemudian dilanjutkan pada lingkungan keluarga. Rasa keberagamaan bisa diberikan oleh orang tua melalui perilaku dan tutur kata yang baik. Orang tua bisa memberikan contoh perilaku yang baik terhadap tetangga, terhadap lingkungan sekitar rumah, dan binatang. orang tua juga hsrus membiasakan anak untuk membaca Al-Qur’an, shalat secara berjamaah, mendengarkan ceramah dan lain-lain. Sedangkan melalui tutur kata, orang tua dapat membiasakan anak untuk berbicara sopan, jujur, dan lemah lembut kepada orang tua, guru, teman, dan orang sekitarnya. Masalah pokok yang ditulis dalam skripsi ini adalah, Bagaimana bentuk penanaman keagamaan pada anak usia dini di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang dan Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam penanaman keagamaan pada anak usia dini di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan untuk mendapatkan data yang di perlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, dokumentasi dan interview kepada Kepala Sekolah dan Guru kelas B TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang. Kemudian berdasarkan data yang diperoleh, penulis menganalisanya dengan analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam ini peneliti berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Adapun hasil dari penelitian di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang, maka dapat diketahui bahwa: (1) Dalam penanaman keagamaan pada anak usia dini para guru di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang telah terprogram dalam kegiatan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan kegiatan mengembangkan kemampuan dasar. Dalam proses pengajaran di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang tidak ada jadwal khusus untuk bidang keagamaan tetapi semua tema yang diajarkan selalu dikaitkan dengan Agama Islam dengan ini guru di TK Muslimat NU 31 Sumbersari Malang, (2) faktor pendukung dalam metode penanaman keagamaan pada anak usia dini adalah sarana dan fasilitas kelas, guru dan lingkungan, sedangkan faktor penghambat dalam metode penanaman keagamaan pada anak usia dini adalah faktor siswa dan keluarga.
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment