Segmentasi Stakeholders LembagaPendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berdasar Psikografi (Studi Pada PAUD Al-Qur'an Kepuharjo Karangploso Malang) |
Penulis | : | Rifqiyatuz Zuhria |
Tahun | : | 2010 |
Fakultas | : | Ekonomi |
Jurusan | : | Manajemen |
Pembimbing | : | 1) Dr. H. Masyhuri, Ir., MP. |
Kata Kunci | : | Segmentasi, Psikografi, Analisa Cluster |
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat dan hadirnya model-model pendidikan modern, PAUD-Q merupakan salah satu pendatang baru yang bergerak di bidang pendidikan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmen apa saja yang terdapat pada PAUD Al- Qur‟an, dengan mengetahui segmen tersebut akan mengetahui karakteristik dari konsumen PAUD Al-Qur‟an yang bisa menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga nantinya dapat pula dijadikan sebagai acuan untuk lembaga sekolah yang setara dengan PAUD Al-Qur‟an, baik setara tingkat pendidikannya, maupun kurikulum (berlandaskan Islam) dalam menyusun strategi yang tepat untuk mengembangkan lembaganya. Peneliti tertarik untuk meneliti segmentasi konsumen PAUD Al-Qur‟an karena lembaga PAUD Al-Qur‟an relatif baru dan masih perlu mengetahui informasi mengenai karakteristik konsumennya untuk menyusun strategi-strategi yang lebih baik. Pengujian ini dilakukan menggunakan analisa cluster dengan metode kmeans cluster dengan mempertimbangkan uji validitas dan reliabilitas item pertanyaan-pertanyaannya. Setelah cluster terbentuk, cluster tersebut diuji kembali validitas dan reliabelnya. Dari hasil analisis k-means cluster dengan menentukan tiga cluster yang akan tebentuk, maka diperoleh hasil bahwa segmentasi pada PAUD Al-Qur‟an terbagi kedalam tiga kategori, yaitu modernis spiritualis (52%) dengan karakteristik senang memelihara tanaman disekitar rumahnya, senang melaksanakan ibadah sunnah, selalu mencari info terbaru, senang berolah raga, senang hal baru dan berbeda, senang mengikuti trend, suka memaafkan, seorang yang berpendidikan, dan memiliki solidaritas yang tinggi yang ditunjukkan dengan memiliki keharusan untuk membantu orang lain. Perfeksionis spiritualis (36%) dengan karakteristik senang terhadap kerapian dan Profesional spiritualis (12%) memiliki karakteristik senang dengan pekerjaan yang digeluti, wajilat qulubuhum (bergetar hatinya bila mendengar lafadz Allah disebut), melaksanakan solat lima waktu dengan rutin, selalu melakukan hal-hal yang penting baginya, seorang yang mengenakan pakaian yang menutup aurat, senang berada dalam suatu kelompok, seorang yang senang membuat sesuatu daripada membeli, memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, memiliki kelebihan yang tidak semua orang memiliki, seorang yang memiliki konsisten yang tinggi, dan menganggap segala aktifitas yang dilakukannya merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment