Sistem pendukung pembelajaran tenses adalah suatu sistem pembelajaran
terkomputerisasi yang dirancang untuk membantu seseorang dalam mendalami
tenses. Tenses merupakan materi dasar dalam grammar yang digunakan untuk
menunjukkan waktu kejadian memiliki struktur kata pembentuk kalimat yang
berbeda-beda pada tiap penunjuk kejadiannya. Dari struktur kata pembentuk
kalimat itulah sistem dapat membedakan tenses bentuk apa kalimat tersebut.
Untuk membedakannya, sistem menggunakan metode forward chaining.
Metode forward chaining adalah metode yang digunakan untuk mencari
kesimpulan dari fakta-fakta yang terkumpul. Sistem kerja aplikasi ini adalah
dengan memecah susunan kalimat menjadi kata kemudian dari kata tersebut oleh
sistem akan dicari fakta-fakta dari kata tersebut. Fakta-fakta tersebut adalah
jabatan berupa subjek, objek, verb dan lain sebagainya. Dari fakta-fakta tersebut,
pada tahap akhir sistem akan mencari kecocokan antara fakta-fakta pembentuk
kalimat dengan rumus pembentuk tenses.
Dari hasil penelitian dengan memasukkan kalimat-kalimat yang memiliki
struktur yang berbeda, aplikasi ini mampu mengenali bentuk tenses pada kalimatkalimat
tersebut. Hal ini mengacu pada hasil pengujian yang didapatkan
persentase sebesar 96% dari 100 kalimat masukan.
terkomputerisasi yang dirancang untuk membantu seseorang dalam mendalami
tenses. Tenses merupakan materi dasar dalam grammar yang digunakan untuk
menunjukkan waktu kejadian memiliki struktur kata pembentuk kalimat yang
berbeda-beda pada tiap penunjuk kejadiannya. Dari struktur kata pembentuk
kalimat itulah sistem dapat membedakan tenses bentuk apa kalimat tersebut.
Untuk membedakannya, sistem menggunakan metode forward chaining.
Metode forward chaining adalah metode yang digunakan untuk mencari
kesimpulan dari fakta-fakta yang terkumpul. Sistem kerja aplikasi ini adalah
dengan memecah susunan kalimat menjadi kata kemudian dari kata tersebut oleh
sistem akan dicari fakta-fakta dari kata tersebut. Fakta-fakta tersebut adalah
jabatan berupa subjek, objek, verb dan lain sebagainya. Dari fakta-fakta tersebut,
pada tahap akhir sistem akan mencari kecocokan antara fakta-fakta pembentuk
kalimat dengan rumus pembentuk tenses.
Dari hasil penelitian dengan memasukkan kalimat-kalimat yang memiliki
struktur yang berbeda, aplikasi ini mampu mengenali bentuk tenses pada kalimatkalimat
tersebut. Hal ini mengacu pada hasil pengujian yang didapatkan
persentase sebesar 96% dari 100 kalimat masukan.
No comments:
Post a Comment