Visualisasi penentuan posisi awal bulan pada
awal bulan qamariyah diperlukan untuk membantu menggambarkan posisi
bulan jika saat rukyat langit dalam keadaan mendung, sehingga bulan
tidak tampak dilangit karena tertutup awan. Metode Ephemeris merupakan
metode yang digunakan oleh Departemen Agama Republik Indonesia dalam
menentukan awal bulan Qamariyah berdasarkan software winhisab, untuk
menghitung awal bulan qamariyah harus menghitung secara semi-manual
yaitu menggunakan rumus yang dikeluarkan Departemen Agama Republik
Indonesia dan meggunakan data ephemeris matahari dan data epehemeris
bulan yang dihitung dengan winhisab.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka perlu dibangun software yang dapat melakukan perhitungan secara keseluruhan sistem serta dapat memvisualisasikan posisi bulan sesuai hasil perhitungan. Algoritma Astronomi karya Jean Meuus atau dikenal dengan Algoritma Meuus dapat digunakan untuk membantu perhitungan data-data ephemeris bulan dan matahari .
Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui bahwa software layak guna untuk dapat membantu dalam perhitungan awal bulan qamariyah serta memvisualisasikan posisi bulan sesuai hasil perhitungan karena telah dilakukan validasi dengan membandingkan hasil perhitungan dengan winhisab dan dengan software hasil penelitian memiliki toleransi 81 % persen dengan toleransi maksimal 0,5.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka perlu dibangun software yang dapat melakukan perhitungan secara keseluruhan sistem serta dapat memvisualisasikan posisi bulan sesuai hasil perhitungan. Algoritma Astronomi karya Jean Meuus atau dikenal dengan Algoritma Meuus dapat digunakan untuk membantu perhitungan data-data ephemeris bulan dan matahari .
Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui bahwa software layak guna untuk dapat membantu dalam perhitungan awal bulan qamariyah serta memvisualisasikan posisi bulan sesuai hasil perhitungan karena telah dilakukan validasi dengan membandingkan hasil perhitungan dengan winhisab dan dengan software hasil penelitian memiliki toleransi 81 % persen dengan toleransi maksimal 0,5.
No comments:
Post a Comment