Penelitian ini dilatar belakangi serangan lalat buah jantan (Bactrocera sp)
pada tanaman holtikultura, seperti pada tanaman jambu biji, jambu air, nangka,
apel, belimbing, cabe, tomat, pepaya dan surat Al-Hajj ayat 37 yang mencakup
tentang lalat buah sebagai perumpamaan penciptaan mahluk ciptaan Allah SWT.
Bagian luar buah yang terserang larva lalat buah kadang terlihat bagus, akan tetapi
bagian dalam buah sudah busuk. Pengendalian lalat buah sangat penting sekali,
karena lalat buah yang telah dewasa akan menetas setelah 12-16 hari dalam buah,
3 hari kemudian akan menjadi lalat buah dewasa yang siap kawin dan bertelur
kembali pada buah yang segar.
Atraktan dari ekstrak daun selasih dan biji pala berfungsi sebagai penarik
lalat buah agar masuk dalam perangkap. Pada penelitian sebelumnya belum
dilakukan kombinasi atraktan dari daun selasih (Ocimum santum) dan biji pala
(Myristica fragant) dengan beberapa konsentrasi yang berbeda. Pengendalian lalat
buah dengan menggunakan pestisida kimia, selain harganya mahal, juga
mencemari lingkungan, terlebih lagi bila penggunaan kurang bijaksana dan tidak
sesuai. Penggunaan metil eugenol (C12H24O2) sebagai atraktan nabati lalat buah
merupakan cara yang aman bagi manusia dan lingkungan, juga bisa diproduksi
sendiri oleh petani baik secara perorangan maupun kelompok.
Penelitian ini meliputi penyulingan daun selasih (Ocimum santum) dan biji
pala (Myristica fragant) dengan destilasi dengan pelarut air kemudian disuling
selama ± 4 jam. Kemudian dicairkan dengan aquades sampai menjadi konsentrasi
50%, 75% dan 100%. Pengujian daya atraktan lalat buah jantan dilakukan dengan
meneteskan 1 ml ekstrak hasil sulingan kekapas yang telah dipasang dalam
perangkap. Perangkap dipasang dalam sheed house berukuran (60x60x60x60cm)
sebanyak 6 buah.
Analisis data jumlah lalat buah yang masuk kedalam perangkap dengan
menggunakan jenis atraktan ekstrak daun selasih dan biji pala dan konsentrasi
50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraktan terbaik yakni
atraktan dari ekstrak daun selasih dengan nilai sebesar 11,6 dan konsentrasi yang
terbaik yakni konsentrasi 100%.
pada tanaman holtikultura, seperti pada tanaman jambu biji, jambu air, nangka,
apel, belimbing, cabe, tomat, pepaya dan surat Al-Hajj ayat 37 yang mencakup
tentang lalat buah sebagai perumpamaan penciptaan mahluk ciptaan Allah SWT.
Bagian luar buah yang terserang larva lalat buah kadang terlihat bagus, akan tetapi
bagian dalam buah sudah busuk. Pengendalian lalat buah sangat penting sekali,
karena lalat buah yang telah dewasa akan menetas setelah 12-16 hari dalam buah,
3 hari kemudian akan menjadi lalat buah dewasa yang siap kawin dan bertelur
kembali pada buah yang segar.
Atraktan dari ekstrak daun selasih dan biji pala berfungsi sebagai penarik
lalat buah agar masuk dalam perangkap. Pada penelitian sebelumnya belum
dilakukan kombinasi atraktan dari daun selasih (Ocimum santum) dan biji pala
(Myristica fragant) dengan beberapa konsentrasi yang berbeda. Pengendalian lalat
buah dengan menggunakan pestisida kimia, selain harganya mahal, juga
mencemari lingkungan, terlebih lagi bila penggunaan kurang bijaksana dan tidak
sesuai. Penggunaan metil eugenol (C12H24O2) sebagai atraktan nabati lalat buah
merupakan cara yang aman bagi manusia dan lingkungan, juga bisa diproduksi
sendiri oleh petani baik secara perorangan maupun kelompok.
Penelitian ini meliputi penyulingan daun selasih (Ocimum santum) dan biji
pala (Myristica fragant) dengan destilasi dengan pelarut air kemudian disuling
selama ± 4 jam. Kemudian dicairkan dengan aquades sampai menjadi konsentrasi
50%, 75% dan 100%. Pengujian daya atraktan lalat buah jantan dilakukan dengan
meneteskan 1 ml ekstrak hasil sulingan kekapas yang telah dipasang dalam
perangkap. Perangkap dipasang dalam sheed house berukuran (60x60x60x60cm)
sebanyak 6 buah.
Analisis data jumlah lalat buah yang masuk kedalam perangkap dengan
menggunakan jenis atraktan ekstrak daun selasih dan biji pala dan konsentrasi
50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraktan terbaik yakni
atraktan dari ekstrak daun selasih dengan nilai sebesar 11,6 dan konsentrasi yang
terbaik yakni konsentrasi 100%.
No comments:
Post a Comment