Aktivitas kehidupan yang sangat tinggi yang dilakukan oleh manusia ternyata
telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan manusia dan
tatanan lingkungan hidupnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan
lingkungan hidup biasanya berasal dari limbah-limbah yang memiliki daya racun
(toksisitas) yang tinggi seperti logam berat. Salah satu alternatif alami untuk mengurangi
pencemaran logam berat yang berbahaya tersebut adalah dengan melestrikan ekosistem
mangrove, karena mangrove mempunyai potensi dalam menyerap logam berat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif ekspo de facto, yaitu untuk
mengetahui daya akumulasi tumbuhan Avicennia marina terhadap logam berat (Cu, Cd,
Hg). Dalam penelitian ini ditentukan 3 stasiun pengambilan sampel, setiap stasiun
diambil 3 sampel sedimen, air laut dan tumbuhan Avicennia marina yang meliputi bagian
akar, batang dan daun. Sampel yang telah diambil dianalisa kandungan logam berat Cu,
Cd dan Hg, kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova dan
jika terdapat hasil yang significant dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan Avicennia marina mampu
mengakumulasi logam berat Cu, Cd dan Hg. Organ yang paling berpotensi
mengakumulasi logam berat adalah organ akar dengan rata-rata kadar Cu : 24.48 ppm,
Cd : 9.42 ppm dan Hg : 1.72 ppm, kemudian batang dengan kadar Cu : 12.54 ppm, Cd :
6.30 ppm dan Hg : 0.70 ppm, organ daun dengan kadar Cu : 5.48 ppm, Cd : 2.57 ppm dan
Hg : 0.51 ppm. Tumbuhan Avicennia marina diduga melakukan suatu mekanisme
penanggulangan materi toksik berupa ameliorasi yang meliputi lokalisasi, dilusi dan
ekresi serta mekanisme penanggulangan materi toksik toleransi. Berdasarkan penelitian
juga diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kandungan logam berat Cu, Cd dan Hg
antara sedimen dengan air laut dan tumbuhan Avicennia marina. Kadar logam berat
tertinggi terdapat pada sedimen dengan rata-rata Cu : 629.3 ppm, Cd : 140.9 dan Hg : 120
ppm, kemudian tumbuhan Avicennia marina dengan rata-rata kadar Cu : 14.17 ppm, Cd :
6.10 ppm dan Hg : 0.98 ppm dan air laut dengan rata-rata kadar Cu : 3.30 ppm, Cd : 0.76
ppm dan Hg : 0.05 ppm. Tumbuhan Avicennia marina telah mencapai kemampuan
maksimum dalam menyerap logam berat Cu, Cd dan Hg sehingga peningkatan
kandungan logam berat pada sedimen tidak diikuti oleh peningkatan kadar logam berat
pada tumbuhan Avicennia marina, adanya arus laut juga mnyebabkan kadar logam berat
Cu, Cd dan Hg pada air laut di setiap stasiun cenderung homogen.
telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan manusia dan
tatanan lingkungan hidupnya. Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan
lingkungan hidup biasanya berasal dari limbah-limbah yang memiliki daya racun
(toksisitas) yang tinggi seperti logam berat. Salah satu alternatif alami untuk mengurangi
pencemaran logam berat yang berbahaya tersebut adalah dengan melestrikan ekosistem
mangrove, karena mangrove mempunyai potensi dalam menyerap logam berat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif ekspo de facto, yaitu untuk
mengetahui daya akumulasi tumbuhan Avicennia marina terhadap logam berat (Cu, Cd,
Hg). Dalam penelitian ini ditentukan 3 stasiun pengambilan sampel, setiap stasiun
diambil 3 sampel sedimen, air laut dan tumbuhan Avicennia marina yang meliputi bagian
akar, batang dan daun. Sampel yang telah diambil dianalisa kandungan logam berat Cu,
Cd dan Hg, kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova dan
jika terdapat hasil yang significant dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan Avicennia marina mampu
mengakumulasi logam berat Cu, Cd dan Hg. Organ yang paling berpotensi
mengakumulasi logam berat adalah organ akar dengan rata-rata kadar Cu : 24.48 ppm,
Cd : 9.42 ppm dan Hg : 1.72 ppm, kemudian batang dengan kadar Cu : 12.54 ppm, Cd :
6.30 ppm dan Hg : 0.70 ppm, organ daun dengan kadar Cu : 5.48 ppm, Cd : 2.57 ppm dan
Hg : 0.51 ppm. Tumbuhan Avicennia marina diduga melakukan suatu mekanisme
penanggulangan materi toksik berupa ameliorasi yang meliputi lokalisasi, dilusi dan
ekresi serta mekanisme penanggulangan materi toksik toleransi. Berdasarkan penelitian
juga diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kandungan logam berat Cu, Cd dan Hg
antara sedimen dengan air laut dan tumbuhan Avicennia marina. Kadar logam berat
tertinggi terdapat pada sedimen dengan rata-rata Cu : 629.3 ppm, Cd : 140.9 dan Hg : 120
ppm, kemudian tumbuhan Avicennia marina dengan rata-rata kadar Cu : 14.17 ppm, Cd :
6.10 ppm dan Hg : 0.98 ppm dan air laut dengan rata-rata kadar Cu : 3.30 ppm, Cd : 0.76
ppm dan Hg : 0.05 ppm. Tumbuhan Avicennia marina telah mencapai kemampuan
maksimum dalam menyerap logam berat Cu, Cd dan Hg sehingga peningkatan
kandungan logam berat pada sedimen tidak diikuti oleh peningkatan kadar logam berat
pada tumbuhan Avicennia marina, adanya arus laut juga mnyebabkan kadar logam berat
Cu, Cd dan Hg pada air laut di setiap stasiun cenderung homogen.
No comments:
Post a Comment