Tingginya pemanfaatan pupuk kimia berkadar hara tinggi seperti Urea,
ZA, TSP atau SP-36, dan KCl untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kentang
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama menyebabkan lingkungan
menjadi tercemar dan merusak kondisi alam, sehingga diperlukan teknologi
alternatif pemupukan secara hayati yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi
hayati yang dapat dimanfaatkan adalah menggunakan bakteri endofit. Bakteri
endofit adalah bakteri yang hidup dalam jaringan hidup suatu tumbuhan tanpa
merugikan tanaman inangnya dan aktif dalam jaringan tersebut. Bakteri endofit
memiliki banyak manfaat diantaranya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman
dengan memproduksi fitohormon, meningkatkan produksi penyerapan mineral,
fiksasi Nitrogen, mengurangi kerusakan akibat perubahan cuaca dan
meningkatkan ketahanan tanaman dari penyakit.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen eksploratif yang dilakukan
di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang pada bulan Januari-April 2010. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
kemampuan bakteri endofit dalam memfiksasi N2 di udara dengan mengukur nilai
absorbansi NH4
+ yang terlarut dalam media M63 tanpa mineral N menggunakan
spektrofotometer. Sedangkan, untuk menguji kemampuan bakteri endofit
menghasilkan hormon IAA dilakukan dengan mengukur nilai absorbansi
supernatan bakteri endofit yang ditambahkan dengan pereaksi salkowski
menggunakan spektrofotometer. Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian di
ubah ke ppm (part per million) menurut hukum Beer-Lambert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis bakteri endofit baik
bakteri tunggal (Pseudomonas pseudomallei, Bacillus mycoides dan Klebsiella
ozaenae), maupun bakteri kombinasi (kombinasi P. Pseudomallei dengan B.
mycoides; kombinasi P. Pseudomallei dengan K. ozaenae; kombinasi B. mycoides
dengan K. ozaenae; kombinasi P. pseudomallei dengan B. mycoides dan K.
ozaenae) mampu memfiksasi N2 di udara dan menghasilkan hormon IAA secara
in vitro. Bakteri endofit tunggal yang mempunyai kemampuan tinggi dalam
memfiksasi N2 di udara adalah K. ozaenae (1,106 ppm), sedangkan bakteri
kombinasi yang memilki kemampuan tinggi menghasilkan N2 di udara adalah
kombinasi B. mycoides dengan K. ozaenae (1,399 ppm). Serta bakteri endofit
tunggal yang mempunyai kemampuan tinggi menghasilkan IAA adalah bakteri
tunggal K. ozaenae (0,98 ppm), sedangkan bakteri endofit kombinasi yang
memiliki kemampuan tinggi menghasilkan IAA adalah bakteri kombinasi P.
Pseudomallei dengan B. mycoides (1,16 ppm).
ZA, TSP atau SP-36, dan KCl untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kentang
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama menyebabkan lingkungan
menjadi tercemar dan merusak kondisi alam, sehingga diperlukan teknologi
alternatif pemupukan secara hayati yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi
hayati yang dapat dimanfaatkan adalah menggunakan bakteri endofit. Bakteri
endofit adalah bakteri yang hidup dalam jaringan hidup suatu tumbuhan tanpa
merugikan tanaman inangnya dan aktif dalam jaringan tersebut. Bakteri endofit
memiliki banyak manfaat diantaranya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman
dengan memproduksi fitohormon, meningkatkan produksi penyerapan mineral,
fiksasi Nitrogen, mengurangi kerusakan akibat perubahan cuaca dan
meningkatkan ketahanan tanaman dari penyakit.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen eksploratif yang dilakukan
di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang pada bulan Januari-April 2010. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
kemampuan bakteri endofit dalam memfiksasi N2 di udara dengan mengukur nilai
absorbansi NH4
+ yang terlarut dalam media M63 tanpa mineral N menggunakan
spektrofotometer. Sedangkan, untuk menguji kemampuan bakteri endofit
menghasilkan hormon IAA dilakukan dengan mengukur nilai absorbansi
supernatan bakteri endofit yang ditambahkan dengan pereaksi salkowski
menggunakan spektrofotometer. Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian di
ubah ke ppm (part per million) menurut hukum Beer-Lambert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis bakteri endofit baik
bakteri tunggal (Pseudomonas pseudomallei, Bacillus mycoides dan Klebsiella
ozaenae), maupun bakteri kombinasi (kombinasi P. Pseudomallei dengan B.
mycoides; kombinasi P. Pseudomallei dengan K. ozaenae; kombinasi B. mycoides
dengan K. ozaenae; kombinasi P. pseudomallei dengan B. mycoides dan K.
ozaenae) mampu memfiksasi N2 di udara dan menghasilkan hormon IAA secara
in vitro. Bakteri endofit tunggal yang mempunyai kemampuan tinggi dalam
memfiksasi N2 di udara adalah K. ozaenae (1,106 ppm), sedangkan bakteri
kombinasi yang memilki kemampuan tinggi menghasilkan N2 di udara adalah
kombinasi B. mycoides dengan K. ozaenae (1,399 ppm). Serta bakteri endofit
tunggal yang mempunyai kemampuan tinggi menghasilkan IAA adalah bakteri
tunggal K. ozaenae (0,98 ppm), sedangkan bakteri endofit kombinasi yang
memiliki kemampuan tinggi menghasilkan IAA adalah bakteri kombinasi P.
Pseudomallei dengan B. mycoides (1,16 ppm).
No comments:
Post a Comment