Alam semesta dengan segala isinya diciptakan Allah hanya untuk
kepentingan makhluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan seperti tanaman kedelai
sebagaimana firman-Nya “Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya.
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-sayuran. Zaitun
dan kurma. Kebun-kebun (yang) lebat. Dan buah-buahan serta rumput-rumputan.
Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu” ( Q.S Abasa: 26-
23). Kedelai sebagai tumbuhan biji-bijian, produksinya meningkat. Sehingga
pemerintah menggunakan dua strategi dasar dalam memenuhi kebutuhan
peningkatan, yaitu intesifikasi menggunakan kedelai bibit yang unggul varietas
Sinabung dan ekstensifikasi dengan memanfaatkan lhan kering masam tanah
ultisol. Multi Isolat Rhizobium toleran masam bisa dijadikan pupuk hayati yang
mengurang penggunaan pupuk nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh multi isolat Rhizobium pada tanaman kedelai.
Penelitian dilakukan di laboratorium dan di rumah kaca Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbiuan (Balitkabi) Malang pada bulan
Juni sampai Agustus, 2007. Perlakuan yang digunakan isolat ILeTRIsoy (92, 176,
182, 196, 95, 184, 193, 208). Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal, yaitu multi isolat
Rhizobium hasil gabungan isolat Rhizobium yang terpilih toleran masam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis variansi dan uji lanjut DMRT 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap pertumbuhan dan nodulasi kedelai. Hasil penelitian menunjukkan : (1)
perlakuan inokulasi yang di tanam pada tanah ultisol dan pasir steril berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman pada berbagai umur pengamatan, kecuali 7 hst. (2)
perlakuan inokulasi yang di tanam pada tanah ultisol bepengaruh nyata pada
tinggi tanaman kecuali 7 dan 21 hst, sedang pada pasir steril berpengaruh nyata
terhadap kadar klorofil pada umur 15, 21, 28 hst kecuali pada umur 7 dan 35 hst.
(3) perlakuan berpengaruh nyata pada berat kering brangkasan, berat kering akar,
jumlah nodul, dan jumlah nodul efektif. Pada perlakuan di tanah ultisol tidak
menghasilkan nodul, disebabkan pertumbuhan tanaman kedelai yang tidak
optimal dan perakaran kurang baik sehingga rhizobium tidak mendapatkan
sumber energi yang cukup. Sedangkan perlakuan yang di pasir steril efektivitas
multi isolat terlihat pada semua perlakuan, tetapi rerata yang memiliki nilai
tertinggi jumlah nodul yang efektif dan memiliki nilai nitrogen yang tinggi adalah
pada perlakuan ILeTRIsoy 208.
kepentingan makhluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan seperti tanaman kedelai
sebagaimana firman-Nya “Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya.
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-sayuran. Zaitun
dan kurma. Kebun-kebun (yang) lebat. Dan buah-buahan serta rumput-rumputan.
Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu” ( Q.S Abasa: 26-
23). Kedelai sebagai tumbuhan biji-bijian, produksinya meningkat. Sehingga
pemerintah menggunakan dua strategi dasar dalam memenuhi kebutuhan
peningkatan, yaitu intesifikasi menggunakan kedelai bibit yang unggul varietas
Sinabung dan ekstensifikasi dengan memanfaatkan lhan kering masam tanah
ultisol. Multi Isolat Rhizobium toleran masam bisa dijadikan pupuk hayati yang
mengurang penggunaan pupuk nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh multi isolat Rhizobium pada tanaman kedelai.
Penelitian dilakukan di laboratorium dan di rumah kaca Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbiuan (Balitkabi) Malang pada bulan
Juni sampai Agustus, 2007. Perlakuan yang digunakan isolat ILeTRIsoy (92, 176,
182, 196, 95, 184, 193, 208). Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal, yaitu multi isolat
Rhizobium hasil gabungan isolat Rhizobium yang terpilih toleran masam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis variansi dan uji lanjut DMRT 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap pertumbuhan dan nodulasi kedelai. Hasil penelitian menunjukkan : (1)
perlakuan inokulasi yang di tanam pada tanah ultisol dan pasir steril berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman pada berbagai umur pengamatan, kecuali 7 hst. (2)
perlakuan inokulasi yang di tanam pada tanah ultisol bepengaruh nyata pada
tinggi tanaman kecuali 7 dan 21 hst, sedang pada pasir steril berpengaruh nyata
terhadap kadar klorofil pada umur 15, 21, 28 hst kecuali pada umur 7 dan 35 hst.
(3) perlakuan berpengaruh nyata pada berat kering brangkasan, berat kering akar,
jumlah nodul, dan jumlah nodul efektif. Pada perlakuan di tanah ultisol tidak
menghasilkan nodul, disebabkan pertumbuhan tanaman kedelai yang tidak
optimal dan perakaran kurang baik sehingga rhizobium tidak mendapatkan
sumber energi yang cukup. Sedangkan perlakuan yang di pasir steril efektivitas
multi isolat terlihat pada semua perlakuan, tetapi rerata yang memiliki nilai
tertinggi jumlah nodul yang efektif dan memiliki nilai nitrogen yang tinggi adalah
pada perlakuan ILeTRIsoy 208.
No comments:
Post a Comment