Serangga tanah merupakan serangga yang hidup di tanah, baik yang hidup
di dalam tanah maupun yang hidup di permukaan tanah. Serangga tanah pada
suatu komunitas berperan sebagai perombak bahan – bahan organik, yang mana
hasil perombakan ini berupa humus yang nantinya humus tersebut bermanfaat
sebagai nutrisi bagi tanaman. Selain itu serangga tanah juga dapat dijadikan
sebagai indikator terhadap kesuburan tanah. Keanekaragaman serangga tanah di
setiap tempat berbeda – beda. Keanekaragaman akan tinggi apabila berada pada
lingkungan optimum, misalnya tanah subur. Keanekaragaman cenderung akan
rendah bila berada pada liingkungan yang ekstrim, misalnya tanah miskin.
Keanekaragaman serangga (serangga tanah) yang terdapat di Indonesia ± 200.000
jenis atau kurang lebih 17% serangga di dunia. Keanekaragaman ini merupakan
variabilitas antar makhluk hidup dari semua sumber daya, termasuk di daratan,
ekosistem – ekosistem perairan dan kompleks ekologis termasuk juga
keanekaragaman spesies diantara spesies dan ekosistemnya. Sepuluh persen dari
alam Indonesia dialokasikan sebagai kawasan konservasi, salah satunya adalah
Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, yang nantinya diharapkan kawasan ini dapat
menjadi kawasan pengawetan, pemeliharaan dan perlindungan bagi
keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman jenis flora dan fauna,
termasuk juga perlindungan bagi keanekaragaman serangga tanah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – eksploratif dengan
melakukan observasi secara langsung di lapangan. Adapun metode yang
digunakan untuk mengetahui keanekaragaman serangga tanah dengan
menggunakan perangkap jebak atau pitfall traf. Lokasi pengambilan sampel
dilakukan pada masing – masing stasiun pengamatan dengan menanam perangkap
jebak sedalam ± 10 cm pada tiap – tiap plot. Pengamatan dilakukan 1 minggu
sekali, perangkap dipasang pada jam 4 sore dan dibiarkan selama 1 malam dan
kemudian diambil pada jam 6 pagi. Tujuan analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah untuk menghitung dominasi dengan menghitung INP,
menganalisis keanekaragaman serangga tanah dengan Indeks Shannon – Wiener
dan analisis korelasi dengan koefesien korelasi Pearson.
Dari hasil penelitian keanekaragaman serangga tanah di Kebun Raya
Purwodadi Pasuruan, serangga tanah yang ditemukan sebanyak 23 Genus yang
terbagi dalam 13 Famili dan terdiri dari 7 Ordo. Indeks Nilai Penting (INP)
tertinggi adalah dari Genus Mirmica (Formicidae) sebesar 23,94% dan Genus
Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.
Proisotoma (Collembola) sebesar 19,34%. Indeks keanekaragaman tertinggi
terletak pada stasiun 4 (forest area) dengan nilai indeks 1,58. Sedangkan nilai
korelasi antara keanekaragaman dengan faktor abiotik (pH, suhu, kelembaban dan
kandungan organik tanah) terdapat korelasi positif dan negatif. Korelasi antara pH
tanah dengan keanekaragaman serangga tanah merupakan korelasi positif dengan
nilai korelasi sebesar 0, 269. Sedangkan korelasi antara suhu tanah, kelembaban
tanah dan kandungan organik tanah terjadi korelasi negatif dengan nilai korelasi
suhu tanah dengan keanekaragaman sebesar – 0, 433. Kelembaban tanah dengan
keanekaragaman serangga tanah sebesar – 0, 524. Nilai korelasi antara kandungan
organik tanah sebesar – 0,098. Nilai korelasi yang didapat diuji lanjut dengan Uji
Signifikan Nilai r. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai korelasi tidak
signifikan (tidak berarti), dimana - t tabel= t hitung= t tabel.
di dalam tanah maupun yang hidup di permukaan tanah. Serangga tanah pada
suatu komunitas berperan sebagai perombak bahan – bahan organik, yang mana
hasil perombakan ini berupa humus yang nantinya humus tersebut bermanfaat
sebagai nutrisi bagi tanaman. Selain itu serangga tanah juga dapat dijadikan
sebagai indikator terhadap kesuburan tanah. Keanekaragaman serangga tanah di
setiap tempat berbeda – beda. Keanekaragaman akan tinggi apabila berada pada
lingkungan optimum, misalnya tanah subur. Keanekaragaman cenderung akan
rendah bila berada pada liingkungan yang ekstrim, misalnya tanah miskin.
Keanekaragaman serangga (serangga tanah) yang terdapat di Indonesia ± 200.000
jenis atau kurang lebih 17% serangga di dunia. Keanekaragaman ini merupakan
variabilitas antar makhluk hidup dari semua sumber daya, termasuk di daratan,
ekosistem – ekosistem perairan dan kompleks ekologis termasuk juga
keanekaragaman spesies diantara spesies dan ekosistemnya. Sepuluh persen dari
alam Indonesia dialokasikan sebagai kawasan konservasi, salah satunya adalah
Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, yang nantinya diharapkan kawasan ini dapat
menjadi kawasan pengawetan, pemeliharaan dan perlindungan bagi
keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman jenis flora dan fauna,
termasuk juga perlindungan bagi keanekaragaman serangga tanah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – eksploratif dengan
melakukan observasi secara langsung di lapangan. Adapun metode yang
digunakan untuk mengetahui keanekaragaman serangga tanah dengan
menggunakan perangkap jebak atau pitfall traf. Lokasi pengambilan sampel
dilakukan pada masing – masing stasiun pengamatan dengan menanam perangkap
jebak sedalam ± 10 cm pada tiap – tiap plot. Pengamatan dilakukan 1 minggu
sekali, perangkap dipasang pada jam 4 sore dan dibiarkan selama 1 malam dan
kemudian diambil pada jam 6 pagi. Tujuan analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah untuk menghitung dominasi dengan menghitung INP,
menganalisis keanekaragaman serangga tanah dengan Indeks Shannon – Wiener
dan analisis korelasi dengan koefesien korelasi Pearson.
Dari hasil penelitian keanekaragaman serangga tanah di Kebun Raya
Purwodadi Pasuruan, serangga tanah yang ditemukan sebanyak 23 Genus yang
terbagi dalam 13 Famili dan terdiri dari 7 Ordo. Indeks Nilai Penting (INP)
tertinggi adalah dari Genus Mirmica (Formicidae) sebesar 23,94% dan Genus
Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.
Proisotoma (Collembola) sebesar 19,34%. Indeks keanekaragaman tertinggi
terletak pada stasiun 4 (forest area) dengan nilai indeks 1,58. Sedangkan nilai
korelasi antara keanekaragaman dengan faktor abiotik (pH, suhu, kelembaban dan
kandungan organik tanah) terdapat korelasi positif dan negatif. Korelasi antara pH
tanah dengan keanekaragaman serangga tanah merupakan korelasi positif dengan
nilai korelasi sebesar 0, 269. Sedangkan korelasi antara suhu tanah, kelembaban
tanah dan kandungan organik tanah terjadi korelasi negatif dengan nilai korelasi
suhu tanah dengan keanekaragaman sebesar – 0, 433. Kelembaban tanah dengan
keanekaragaman serangga tanah sebesar – 0, 524. Nilai korelasi antara kandungan
organik tanah sebesar – 0,098. Nilai korelasi yang didapat diuji lanjut dengan Uji
Signifikan Nilai r. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai korelasi tidak
signifikan (tidak berarti), dimana - t tabel= t hitung= t tabel.
No comments:
Post a Comment