Merkuri (Hg) merupakan salah satu bahan pencemar berbahaya karena
bersifat toksik jika terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup dan sulit
terdegradasi dalam lingkungan. Merkuri (Hg) dapat mencemari lingkungan
perairan (sungai, laut) berasal dari limbah industri atau pabrik yang membuang
limbah industrinya ke wilayah perairan tanpa penglolahan atau penanganan
limbah terlebih dahulu. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa kerusakan lingkungan
merupakan perbuatan manusia seperti yang disebutkan dalam (Qs.Ar-R m/30:41)
yang artinya "Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai November 2007 di
tambak sekitar perairan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencemaran merkuri (Hg) pada air tambak, insang, dan
otot kemudian untuk mengetahui perbedaan kandungan merkuri (Hg) dan
pengaruh merkuri (Hg) pada histologi insang ikan bandeng (Chanos chanos).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Ex Post Facto yang bertujuan
mengkaji sesuatu yang telah terjadi seperti pencemaran merkuri (Hg).
Pengambilan sampel ikan bandeng (Chanos chanos) dan air tambak pada saat
umur bandeng (waktu pengamatan) 2 bln, 2,5 bln dan 3 bln. Analisis kimia
kandungan logam berat dan pembuatan preparat insang ikan bandeng dilakukan di
Laboratorium Kimia dan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis
kandungan logam berat menggunakan metode gravimetry. Data yang diperoleh
dalam penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji lanjut menggunakan Uji
Jarak Duncan. Data mikroanatomi insang yang diperoleh dibandingkan dengan
gambar insang normal.
Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam
berat Hg pada air tambak, insang dan otot antar stasiun dan setiap stasiun
pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan merkuri (Hg) tertinggi
terdapat pada stasiun 1 kemudian stasiun 2 dan terendah pada stasiun 3.
Kandungan merkuri (Hg) lebih tinggi terdapat pada insang dan otot kemudian
terendah terdapat pada air tambak. Kandungan logam berat Hg tertinggi pada
insang rata-rata (0,25167-0,32133 ppm), otot (0,09300-0,22417 ppm) dan pada air
tambak sekitar (0,06283-0,09817 ppm). Hal ini menunjukkan bahwa ikan bandeng
yang berada di tambak sekitar Rejoso terakumulasi Hg. Hasil pengamatan
histologi insang pada semua stasiun menunjukkan adanya kematian sel (nekrosis)
dan degenerasi struktural berupa (piknosis, karioreksik dan kariolisis).
bersifat toksik jika terakumulasi dalam jaringan makhluk hidup dan sulit
terdegradasi dalam lingkungan. Merkuri (Hg) dapat mencemari lingkungan
perairan (sungai, laut) berasal dari limbah industri atau pabrik yang membuang
limbah industrinya ke wilayah perairan tanpa penglolahan atau penanganan
limbah terlebih dahulu. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa kerusakan lingkungan
merupakan perbuatan manusia seperti yang disebutkan dalam (Qs.Ar-R m/30:41)
yang artinya "Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai November 2007 di
tambak sekitar perairan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencemaran merkuri (Hg) pada air tambak, insang, dan
otot kemudian untuk mengetahui perbedaan kandungan merkuri (Hg) dan
pengaruh merkuri (Hg) pada histologi insang ikan bandeng (Chanos chanos).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Ex Post Facto yang bertujuan
mengkaji sesuatu yang telah terjadi seperti pencemaran merkuri (Hg).
Pengambilan sampel ikan bandeng (Chanos chanos) dan air tambak pada saat
umur bandeng (waktu pengamatan) 2 bln, 2,5 bln dan 3 bln. Analisis kimia
kandungan logam berat dan pembuatan preparat insang ikan bandeng dilakukan di
Laboratorium Kimia dan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis
kandungan logam berat menggunakan metode gravimetry. Data yang diperoleh
dalam penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji lanjut menggunakan Uji
Jarak Duncan. Data mikroanatomi insang yang diperoleh dibandingkan dengan
gambar insang normal.
Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam
berat Hg pada air tambak, insang dan otot antar stasiun dan setiap stasiun
pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan merkuri (Hg) tertinggi
terdapat pada stasiun 1 kemudian stasiun 2 dan terendah pada stasiun 3.
Kandungan merkuri (Hg) lebih tinggi terdapat pada insang dan otot kemudian
terendah terdapat pada air tambak. Kandungan logam berat Hg tertinggi pada
insang rata-rata (0,25167-0,32133 ppm), otot (0,09300-0,22417 ppm) dan pada air
tambak sekitar (0,06283-0,09817 ppm). Hal ini menunjukkan bahwa ikan bandeng
yang berada di tambak sekitar Rejoso terakumulasi Hg. Hasil pengamatan
histologi insang pada semua stasiun menunjukkan adanya kematian sel (nekrosis)
dan degenerasi struktural berupa (piknosis, karioreksik dan kariolisis).
No comments:
Post a Comment