Laut merupakan tempat bermuaranya berbagai saluran sungai yang
membawa zat-zat pencemar yang berasal dari berbagai aktivitas manusia baik dari
limbah pabrik atau industri ataupun sampah rumah tangga. Salah satu bahan
pencemaran yang berbahaya adalah logam berat Hg, Cd dan Pb yang dapat
terakumulasi dalam hewan perairan termasuk kerang bulu yang akhirnya akan
sampai kepada manusia dan membahayakan manusia karena logam berat bersifat
racun.
Penelitian ini bersifat diskriptif ekspo defacto yang bertujuan untuk
mengetahui pencemaran logam berat Hg, Cd dan Pb pada kerang bulu (Anadara
antiquata), sedimen dan air laut. Pengambilan sampel dilaksankan di pantai
Lekok Pasuruan. Analisis kimia kandungan logam berat dan pembuatan preparat
insang kerang bulu dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Penelitian terdiri dari 3 stasiun pengamatan, setiap
stasiun pengamatan terdiri dari 3 titik pengambilan sampel. Analisis kandungan
logam berat mengguanakan metode gravimetry. Data yang diperoleh dalam
penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji lanjut Menggunakan Uji Jarak
Duncan dan Regresi. Data mikroanatomi insang yang diperoleh dibandingkan
dengan gambar insang yang normal.
Hasil analisis Anova menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam
berat Hg, Cd dan Pb pada air laut, sedimen dan kerang serta adanya perbedaan
kandungan Hg, Cd dan Pb di setiap stasiun pengamatan. Hasil Uji Jarak Duncan
menunjukkan bahwa kandungan logam berat tertinggi terdapat pada sedimen, dan
terendah pada air laut. Selain itu didapatkan hasil bahwa kandungan logam berat
tertinggi terdapat pada stasiun 2 dan terendah pada stasiun 3. Kandungan Hg
terendah pada air laut , sedimen dan kerang bulu berturut-turut adalah sebesar
0.1153 ppm, 17.97033 ppm dan 0.79733 ppm. Kandungan Cd terendah pada air
laut , sedimen dan kerang bulu berturut-turut adalah sebesar 1.308 ppm, 16.182
ppm dan 2.802 ppm. Kandungan Pb terendah pada air laut , sedimen dan kerang
bulu berturut-turut adalah sebesar 1.308 ppm, 27.657 ppm dan 1.5710 ppm
Kandungan logam berat tersebut telah melampau ambang batas ketentuan yang
ditetapkan oleh WHO ataupun oleh POM No.03725/B/SK/VII/89 kelayakan
bahan pangan dan kehidupan diperairan. Hasil analisis Regresi menunjukkan
adanya hubungan antara kandungan logam berat Hg, Cd dan Pb pada sedimen dan
air laut terhadap kandungan logam berat Hg, Cd dan Pb pada kerang bulu. Hasil
pengamatan mikroanatomi insang menunjukkan adanya degenerasi pada insang
kerang bulu yang hidup di perairan pantai Lekok Pasuruan.
membawa zat-zat pencemar yang berasal dari berbagai aktivitas manusia baik dari
limbah pabrik atau industri ataupun sampah rumah tangga. Salah satu bahan
pencemaran yang berbahaya adalah logam berat Hg, Cd dan Pb yang dapat
terakumulasi dalam hewan perairan termasuk kerang bulu yang akhirnya akan
sampai kepada manusia dan membahayakan manusia karena logam berat bersifat
racun.
Penelitian ini bersifat diskriptif ekspo defacto yang bertujuan untuk
mengetahui pencemaran logam berat Hg, Cd dan Pb pada kerang bulu (Anadara
antiquata), sedimen dan air laut. Pengambilan sampel dilaksankan di pantai
Lekok Pasuruan. Analisis kimia kandungan logam berat dan pembuatan preparat
insang kerang bulu dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Penelitian terdiri dari 3 stasiun pengamatan, setiap
stasiun pengamatan terdiri dari 3 titik pengambilan sampel. Analisis kandungan
logam berat mengguanakan metode gravimetry. Data yang diperoleh dalam
penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji lanjut Menggunakan Uji Jarak
Duncan dan Regresi. Data mikroanatomi insang yang diperoleh dibandingkan
dengan gambar insang yang normal.
Hasil analisis Anova menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam
berat Hg, Cd dan Pb pada air laut, sedimen dan kerang serta adanya perbedaan
kandungan Hg, Cd dan Pb di setiap stasiun pengamatan. Hasil Uji Jarak Duncan
menunjukkan bahwa kandungan logam berat tertinggi terdapat pada sedimen, dan
terendah pada air laut. Selain itu didapatkan hasil bahwa kandungan logam berat
tertinggi terdapat pada stasiun 2 dan terendah pada stasiun 3. Kandungan Hg
terendah pada air laut , sedimen dan kerang bulu berturut-turut adalah sebesar
0.1153 ppm, 17.97033 ppm dan 0.79733 ppm. Kandungan Cd terendah pada air
laut , sedimen dan kerang bulu berturut-turut adalah sebesar 1.308 ppm, 16.182
ppm dan 2.802 ppm. Kandungan Pb terendah pada air laut , sedimen dan kerang
bulu berturut-turut adalah sebesar 1.308 ppm, 27.657 ppm dan 1.5710 ppm
Kandungan logam berat tersebut telah melampau ambang batas ketentuan yang
ditetapkan oleh WHO ataupun oleh POM No.03725/B/SK/VII/89 kelayakan
bahan pangan dan kehidupan diperairan. Hasil analisis Regresi menunjukkan
adanya hubungan antara kandungan logam berat Hg, Cd dan Pb pada sedimen dan
air laut terhadap kandungan logam berat Hg, Cd dan Pb pada kerang bulu. Hasil
pengamatan mikroanatomi insang menunjukkan adanya degenerasi pada insang
kerang bulu yang hidup di perairan pantai Lekok Pasuruan.
No comments:
Post a Comment