Kawasan hutan lindung mempunyai keanekaragaman jenis pohon yang
tinggi. Keberadaan pohon di dalam suatu vegetasi hutan sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup, sebagaimana difirmankan Allah di dalam Al-Quran surat An-
Naml 27:60. Vegetasi pohon di kawasan hutan lindung memegang peranan dalam
pengaturan air tanah, mencegah bahaya banjir dan erosi memelihara kesuburan
tanah. Hutan lindung di Kabupaten Malang dikelola oleh Perum Perhutani KPH
Malang dengan luas kawasan berkisar 42.821 hektar (48%). Pada periode 1997
sampai dengan tahun 2001 di daerah hutan lindung Donomulyo terjadi gangguan
keamanan terhadap kelestarian hutan, berupa penjarahan hutan yang
mengakibatkan penurunan fungsi ekonomi dan ekologi hutan, serta pengurangan
jenis-jenis pohon pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis pohon, tingkat keanekaragaman jenis pohon dan dominansi jenis
pohon yang terdapat di hutan lindung Donomulyo.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan
Juni-Agustus 2008 di hutan lindung RPH Donomulyo BKPH Sengguruh KPH
Malang, dengan variasi ketinggian 200 sampai 500 m dpl. Lokasi pengambilan
sampel mengambil nomor register 118f dengan luas kawasan 62,8 ha. Intensitas
sampling yang digunakan adalah 10%, maka luas kawasan yang diteliti adalah
6,28 ha. Petak ukur/plot yang dibuat terdiri dari 16 jalur atau transek dengan
ukuran: Panjang arah penelusuran per transek 200 m, lebar 20 m, jarak antar
transek 40 m, jumlah plot per transek 10 plot dan jumlah plot keseluruhan 160
plot. Data yang diperoleh berupa frekuensi, kerapatan, dominansi, indeks
keanekaragaman, indeks nilai penting (INP) dan Summed Dominance Ratio
(SDR).
Hasil penelitian ditemukan 54 jenis pohon yang tersebar di beberapa fase
pertumbuhan pohon yang terdiri dari; fase semai (2mx2m) 25 jenis, fase pancang
(5mx5m) 22 jenis serta fase tiang (10mx10m) dan pohon dewasa (20mx20m) 35
jenis. Jenis pohon yang mempunyai nilai INP tertinggi pada fase semai adalah
jenis Pule (Alstonia Scholaris R.Br) sebesar 54,04% dengan SDR tertinggi sebesar
27,02%, pada fase pancang jenis Joho (Terminalia belerica) mempunyai nilai
INP tertinggi 33,59% dengan SDR tertinggi sebesar 16,80%, fase tiang jenis
Ketapang (Terminalia cattappa L) mempunyai nilai INP tertinggi sebesar 37,01%
dengan SDR tertinggi sebesar 12,34% dan pada fase pohon dewasa INP tertinggi
ditemukan pada jenis Keben (Baringtonia asiatica) sebesar 45,48% dengan SDR
tertinggi sebesar 15,16%. Dari Indeks keanekaragaman dapat diketahui bahwa
pada fase tiang memiliki keanekaragaman jenis yang paling tinggi sebesar 3,08
sedangkan pada fase pertumbuhan pohon lainnya memiliki nilai yaitu; 2,39 untuk
fase semai, 2,54 pada fase pancang, serta 2,77 untuk fase pohon dewasa.
tinggi. Keberadaan pohon di dalam suatu vegetasi hutan sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup, sebagaimana difirmankan Allah di dalam Al-Quran surat An-
Naml 27:60. Vegetasi pohon di kawasan hutan lindung memegang peranan dalam
pengaturan air tanah, mencegah bahaya banjir dan erosi memelihara kesuburan
tanah. Hutan lindung di Kabupaten Malang dikelola oleh Perum Perhutani KPH
Malang dengan luas kawasan berkisar 42.821 hektar (48%). Pada periode 1997
sampai dengan tahun 2001 di daerah hutan lindung Donomulyo terjadi gangguan
keamanan terhadap kelestarian hutan, berupa penjarahan hutan yang
mengakibatkan penurunan fungsi ekonomi dan ekologi hutan, serta pengurangan
jenis-jenis pohon pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis pohon, tingkat keanekaragaman jenis pohon dan dominansi jenis
pohon yang terdapat di hutan lindung Donomulyo.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan
Juni-Agustus 2008 di hutan lindung RPH Donomulyo BKPH Sengguruh KPH
Malang, dengan variasi ketinggian 200 sampai 500 m dpl. Lokasi pengambilan
sampel mengambil nomor register 118f dengan luas kawasan 62,8 ha. Intensitas
sampling yang digunakan adalah 10%, maka luas kawasan yang diteliti adalah
6,28 ha. Petak ukur/plot yang dibuat terdiri dari 16 jalur atau transek dengan
ukuran: Panjang arah penelusuran per transek 200 m, lebar 20 m, jarak antar
transek 40 m, jumlah plot per transek 10 plot dan jumlah plot keseluruhan 160
plot. Data yang diperoleh berupa frekuensi, kerapatan, dominansi, indeks
keanekaragaman, indeks nilai penting (INP) dan Summed Dominance Ratio
(SDR).
Hasil penelitian ditemukan 54 jenis pohon yang tersebar di beberapa fase
pertumbuhan pohon yang terdiri dari; fase semai (2mx2m) 25 jenis, fase pancang
(5mx5m) 22 jenis serta fase tiang (10mx10m) dan pohon dewasa (20mx20m) 35
jenis. Jenis pohon yang mempunyai nilai INP tertinggi pada fase semai adalah
jenis Pule (Alstonia Scholaris R.Br) sebesar 54,04% dengan SDR tertinggi sebesar
27,02%, pada fase pancang jenis Joho (Terminalia belerica) mempunyai nilai
INP tertinggi 33,59% dengan SDR tertinggi sebesar 16,80%, fase tiang jenis
Ketapang (Terminalia cattappa L) mempunyai nilai INP tertinggi sebesar 37,01%
dengan SDR tertinggi sebesar 12,34% dan pada fase pohon dewasa INP tertinggi
ditemukan pada jenis Keben (Baringtonia asiatica) sebesar 45,48% dengan SDR
tertinggi sebesar 15,16%. Dari Indeks keanekaragaman dapat diketahui bahwa
pada fase tiang memiliki keanekaragaman jenis yang paling tinggi sebesar 3,08
sedangkan pada fase pertumbuhan pohon lainnya memiliki nilai yaitu; 2,39 untuk
fase semai, 2,54 pada fase pancang, serta 2,77 untuk fase pohon dewasa.
No comments:
Post a Comment