Jeruk merupakan tanaman perkebunan yang di jadikan sebagai alternatif
pengganti tanaman apel oleh masyarakat kota Batu. Jeruk selain memiiki nilai
komoditi tinggi, juga sangat cocok dengan lingkungan yang beriklim tropis seperti
di kota Batu. Aplikasi pestisida telah menyebabkan matinya musuh alami yang
mampu mengendalikan populasi hama pada perkebunan jeruk. Penerapan
pertanian organik diharapkan dapat meningkatkan keanekaragaman serangga dan
dapat mengembalikan keseimbangan ekosistem pada perkebunan jeruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis serangga serta
mengetahui keanekaragamannyaa pada perkebunan jeruk organik dan anorganik,.
Penelitian ini dilakukan di desa Bumiaji kota Batu dan Laboratorium Biologi
Fakltas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, pada bulan Agustus sampai September 2009. Penelitian ini dilakukan
pada perkebunan seluas 5000 m2 dengan menggunakan metode eksplorasi, yaitu
dengan mengadakan pengamatan pada perkebun jeruk organik dan anorganik.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode mutlak (pengamatan
langsung) dan metode nisbi (dengan perangakap Yellow Sticky Trap dan Lure
Traps).
Hasil penelitian pada perkebunan organik diperoleh serangga herbivora
(14 jenis famili), predator (8 jenis famili), scavenger (3 jenis famili), polinator (5
jenis famili) dan parasitoid (5 jenis famili). Pada perkebunan anorganik diperoleh
serangga herbivora (12 jenis famili), predator (4 jenis famili), polinator (2 jenis
famili), scavenger (4 jenis famili) dan parasitoid (2 jenis famili). Secara komulatif
pada lahan organik deperoleh 33 jenis serangga dan 6389 individu, sedangkan
pada lahan anorganik diperoleh 21 jenis serangga dan 3459 induvidu. Indeks
keanekaragaman (H’) pada perkebunan organik dengan metode mutlak langsung)
lebih rendah (1,60) daripada perkebunan anorganik (2,04), sedangkan pada
metode nisbi (yellow sticky trap dan lure trap) indeks keanekaragaman pada
perkebunan jeruk organik lebih besar (1,94 dan 0,87) daripada perkebunan
anorganik (1,74 dan 0,22). Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada Lahan
organik dengan metode mutlak (pengamatan langsung) di dominasi oleh famili
Formicidae (62,8), sedangkan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada lahan
anorganik di dominasi oleh famili Thepritidae (75,19).
pengganti tanaman apel oleh masyarakat kota Batu. Jeruk selain memiiki nilai
komoditi tinggi, juga sangat cocok dengan lingkungan yang beriklim tropis seperti
di kota Batu. Aplikasi pestisida telah menyebabkan matinya musuh alami yang
mampu mengendalikan populasi hama pada perkebunan jeruk. Penerapan
pertanian organik diharapkan dapat meningkatkan keanekaragaman serangga dan
dapat mengembalikan keseimbangan ekosistem pada perkebunan jeruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis serangga serta
mengetahui keanekaragamannyaa pada perkebunan jeruk organik dan anorganik,.
Penelitian ini dilakukan di desa Bumiaji kota Batu dan Laboratorium Biologi
Fakltas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, pada bulan Agustus sampai September 2009. Penelitian ini dilakukan
pada perkebunan seluas 5000 m2 dengan menggunakan metode eksplorasi, yaitu
dengan mengadakan pengamatan pada perkebun jeruk organik dan anorganik.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode mutlak (pengamatan
langsung) dan metode nisbi (dengan perangakap Yellow Sticky Trap dan Lure
Traps).
Hasil penelitian pada perkebunan organik diperoleh serangga herbivora
(14 jenis famili), predator (8 jenis famili), scavenger (3 jenis famili), polinator (5
jenis famili) dan parasitoid (5 jenis famili). Pada perkebunan anorganik diperoleh
serangga herbivora (12 jenis famili), predator (4 jenis famili), polinator (2 jenis
famili), scavenger (4 jenis famili) dan parasitoid (2 jenis famili). Secara komulatif
pada lahan organik deperoleh 33 jenis serangga dan 6389 individu, sedangkan
pada lahan anorganik diperoleh 21 jenis serangga dan 3459 induvidu. Indeks
keanekaragaman (H’) pada perkebunan organik dengan metode mutlak langsung)
lebih rendah (1,60) daripada perkebunan anorganik (2,04), sedangkan pada
metode nisbi (yellow sticky trap dan lure trap) indeks keanekaragaman pada
perkebunan jeruk organik lebih besar (1,94 dan 0,87) daripada perkebunan
anorganik (1,74 dan 0,22). Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada Lahan
organik dengan metode mutlak (pengamatan langsung) di dominasi oleh famili
Formicidae (62,8), sedangkan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada lahan
anorganik di dominasi oleh famili Thepritidae (75,19).
Artikel Terkait:
Skripsi Biologi
- JASA PEMBUATAN SKRIPSI
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH UMUR PANEN DAN POSISI BIJI PADA TONGKOL TERHADAP KUALITAS FISIOLOGIS BIJI JAGUNG (Zea mays L.)
- Download Skripsi Gratis Biologi : EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA TIKUS MODEL DIABETES TIPE II
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH α-TOKOFEROL TERHADAP PERSENTASE KERUSAKAN, VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SEL
- Download Skripsi Gratis Biologi : UJI KANDUNGAN SENYAWA ISOFLAVON DAN MORFOLOGI KALUS KEDELAI (Glycine max (L) Merr) DENGAN PENAMBAHAN ZPT 2,4 D PADA MEDIA MS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L). Merrill)
- Download Skripsi Gratis Biologi : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI SELULOLITIK DARI FESES KAMBING
- Download Skripsi Gratis Biologi : SURVEI KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN (COHb) DAN KESEHATAN PEKERJA PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA MALANG
- Download Skripsi Gratis Biologi : STUDI KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) NGURAH RAI DENPASAR BALI
No comments:
Post a Comment