Serbuk biji asam jawa mengandung tanin, minyak esensial, dan polimer
alami (protein) seperti pati, getah, dan albuminoid. Senyawa yang terkandung di
dalam biji asam dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif dalam penjernihan
air yaitu untuk menggantikan bahan kimia seperti tawas. Kandungan senyawa
tersebut dapat digunakan sebagai koagulan yang berperan dalam penggumpalan
partikel-partikel air dan juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas air
baik dari aspek fisik, kimia, maupun bakteriologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh serbuk biji asam jawa sebagai biokoagulan terhadap air
sungai di tinjau dari aspek fisik (TSS), kimia (DO, BOD, COD dan pH), dan
bakteriologi (bakteri coliform).
Penelitian ini bersifat eksperimental mengunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 6 ulangan, apabila terdapat perbedaan yang nyata
dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) 0,05. Perlakuan yang digunakan
adalah serbuk biji asam jawa dengan konsentrasi 0,0 g/L (kontrol); 1,0 g/L; 1,4
g/L dan 1,8 g/L. Penelitian Bakteriologi dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Analisis fisik (TSS) dan
kimia (DO, BOD, COD, dan pH) dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk biji asam jawa
berpengaruh terhadap kualitas air yang ditinjau dari aspek fisik, kimia, dan
bakteriologi. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan terbaik diperoleh pada
penambahan dosis serbuk biji asam jawa sebesar 1,0 g/L yang mampu
menetralkan pH sebesar 7,02. Nilai dari parameter yang memenuhi baku mutu
kualitas air kelas A pada parameter TSS, DO, dan PH. Sedangkan pada parameter
BOD yang memenuhi kualitas air kelas A pada dosis 0,0 g/L (kontrol) dan 1,0
g/L. Pada parameter COD yang memenuhi standar kualitas air kelas A terdapat
pada dosis 0,0 g/L; 1,0 g/L; dan 1,4 g/L. Pada parameter bakteriologi (coliform)
dosis 1,4 g/L mampu menurunkan jumlah bakteri dan memenuhi standar baku
mutu kualitas air kelas A.
alami (protein) seperti pati, getah, dan albuminoid. Senyawa yang terkandung di
dalam biji asam dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif dalam penjernihan
air yaitu untuk menggantikan bahan kimia seperti tawas. Kandungan senyawa
tersebut dapat digunakan sebagai koagulan yang berperan dalam penggumpalan
partikel-partikel air dan juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas air
baik dari aspek fisik, kimia, maupun bakteriologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh serbuk biji asam jawa sebagai biokoagulan terhadap air
sungai di tinjau dari aspek fisik (TSS), kimia (DO, BOD, COD dan pH), dan
bakteriologi (bakteri coliform).
Penelitian ini bersifat eksperimental mengunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 6 ulangan, apabila terdapat perbedaan yang nyata
dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) 0,05. Perlakuan yang digunakan
adalah serbuk biji asam jawa dengan konsentrasi 0,0 g/L (kontrol); 1,0 g/L; 1,4
g/L dan 1,8 g/L. Penelitian Bakteriologi dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Analisis fisik (TSS) dan
kimia (DO, BOD, COD, dan pH) dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk biji asam jawa
berpengaruh terhadap kualitas air yang ditinjau dari aspek fisik, kimia, dan
bakteriologi. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan terbaik diperoleh pada
penambahan dosis serbuk biji asam jawa sebesar 1,0 g/L yang mampu
menetralkan pH sebesar 7,02. Nilai dari parameter yang memenuhi baku mutu
kualitas air kelas A pada parameter TSS, DO, dan PH. Sedangkan pada parameter
BOD yang memenuhi kualitas air kelas A pada dosis 0,0 g/L (kontrol) dan 1,0
g/L. Pada parameter COD yang memenuhi standar kualitas air kelas A terdapat
pada dosis 0,0 g/L; 1,0 g/L; dan 1,4 g/L. Pada parameter bakteriologi (coliform)
dosis 1,4 g/L mampu menurunkan jumlah bakteri dan memenuhi standar baku
mutu kualitas air kelas A.
No comments:
Post a Comment