Q.s A’raaf 7:26 ”Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan
dan, pakaian takwa. Itulah yang paling baik, yang demikian itu adalah sebagian
dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”. Ayat
diatas menerangkan bahwa serat kapas sangat penting bagi manusia, salah satu
kegunaan kapas adalah sebagi bahan dasar pembuatan pakaian, dimana Allah
memerintahkan berpakaian pada manusia tidak lain karena untuk menutup
auratnya baik laki-laki maupun perempuan. Kapas merupakan salah satu bahan
sandang di Indonesia. Kurang lebih 78 % bahan baku sandang berasal dari serat
kapas alam, namun kapas di Indonesia berkembang tidak sesuai dengan harapan.
Salah satu kendala budidaya tanaman kapas adalah cekaman salinitas, sehingga
diperlukan varietas unggul yang toleran terhadap cekaman salinitas. Dalam
mendapatkan varietas yang toleran terhadap salinitas ini dengan melakukan
evaluasi pada koleksi plasma nutfah kapas yang tersedia di BALITTAS.
Garam merupakan salah satu faktor cekaman lingkungan yang ada pada
tumbuhan, terutama pada fase perkecambahan kapas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui respon macam aksesi perkecambahan kapas terhadap
cekaman salinitas (NaCl).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Balai Penelitian
Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Malang pada bulan Agustus-Oktober
2007. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh
dari penelitian dianalisis varian dan untuk mengetahui aksesi yang lebih
berpotensi terhadap cekaman salinitas dilakukan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aksesi yang toleran terhadap
cekaman salinitas (NaCl), yaitu aksesi: : V-2, DP-NF-3, DORA 11, KPX 22, S-
101, VAR 89-73, Xian, BRI 1, NH 4, DPX 7062-7342.
kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan
dan, pakaian takwa. Itulah yang paling baik, yang demikian itu adalah sebagian
dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”. Ayat
diatas menerangkan bahwa serat kapas sangat penting bagi manusia, salah satu
kegunaan kapas adalah sebagi bahan dasar pembuatan pakaian, dimana Allah
memerintahkan berpakaian pada manusia tidak lain karena untuk menutup
auratnya baik laki-laki maupun perempuan. Kapas merupakan salah satu bahan
sandang di Indonesia. Kurang lebih 78 % bahan baku sandang berasal dari serat
kapas alam, namun kapas di Indonesia berkembang tidak sesuai dengan harapan.
Salah satu kendala budidaya tanaman kapas adalah cekaman salinitas, sehingga
diperlukan varietas unggul yang toleran terhadap cekaman salinitas. Dalam
mendapatkan varietas yang toleran terhadap salinitas ini dengan melakukan
evaluasi pada koleksi plasma nutfah kapas yang tersedia di BALITTAS.
Garam merupakan salah satu faktor cekaman lingkungan yang ada pada
tumbuhan, terutama pada fase perkecambahan kapas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui respon macam aksesi perkecambahan kapas terhadap
cekaman salinitas (NaCl).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Balai Penelitian
Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Malang pada bulan Agustus-Oktober
2007. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh
dari penelitian dianalisis varian dan untuk mengetahui aksesi yang lebih
berpotensi terhadap cekaman salinitas dilakukan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aksesi yang toleran terhadap
cekaman salinitas (NaCl), yaitu aksesi: : V-2, DP-NF-3, DORA 11, KPX 22, S-
101, VAR 89-73, Xian, BRI 1, NH 4, DPX 7062-7342.
No comments:
Post a Comment