Biji kedawung (Parkia timoriana) merupakan kelompok sepuluh bahan
baku terbanyak yang dibutuhkan industri jamu di Jawa. Kedawung (Parkia
timoriana) termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat langka Indonesia
dengan status kelangkaan dan terancam menuju kepunahan. Kendala utama dalam
perbanyakan benih kedawung secara generatif adalah masa perkecambahannya
yang sangat panjang dan persentase perkecambahannya yang rendah, hal ini
disebabkan biji kedawung memiliki kulit biji yang tebal dan keras serta tergolong
biji batu (stony seed) sehingga kekuatan embrio untuk muncul (emergence)
direndahkan oleh kekuatan kulit biji.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh
skarifikasi suhu terhadap perkecambahan biji Kedawung (Parkia timoriana (DC)
Merr), (2) untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan
biji Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr), (3) untuk mengetahui pengaruh
skarifikasi suhu dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji Kedawung
(Parkia timoriana (DC) Merr).Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap, dengan 20 perlakuan dan 3 kali ulangan.Pengamatan dilakukan
dengan parameter persentase kecambah, panjang hipokotil, dan laju kecambah,
perhitungan semua parameter dimulai pada hari ke-15 dan 25 hari setelah tanam.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa skarifikasi suhu
berpengaruh nyata terhadap perkecambahan biji Kedawung (Parkia timoriana
(DC) Merr) (pada parameter persentase jumlah kecambah dan panjang hipokotil)
yaitu dengan perlakuan suhu paling efektif terdapat pada suhu 55° C, sedangkan
pada skarifikasi lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap semua
parameter perkecambahan biji Kedawung (persentase kecambah, panjang
hipokotil dan laju perkecambahan), dan tidak terdapat interaksi antara suhu dan
lama perendaman terhadap semua parameter perkecambahan biji Kedawung
(persentase jumlah kecambah, panjang hipokotil dan laju perkecambahan).
baku terbanyak yang dibutuhkan industri jamu di Jawa. Kedawung (Parkia
timoriana) termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat langka Indonesia
dengan status kelangkaan dan terancam menuju kepunahan. Kendala utama dalam
perbanyakan benih kedawung secara generatif adalah masa perkecambahannya
yang sangat panjang dan persentase perkecambahannya yang rendah, hal ini
disebabkan biji kedawung memiliki kulit biji yang tebal dan keras serta tergolong
biji batu (stony seed) sehingga kekuatan embrio untuk muncul (emergence)
direndahkan oleh kekuatan kulit biji.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh
skarifikasi suhu terhadap perkecambahan biji Kedawung (Parkia timoriana (DC)
Merr), (2) untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan
biji Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr), (3) untuk mengetahui pengaruh
skarifikasi suhu dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji Kedawung
(Parkia timoriana (DC) Merr).Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap, dengan 20 perlakuan dan 3 kali ulangan.Pengamatan dilakukan
dengan parameter persentase kecambah, panjang hipokotil, dan laju kecambah,
perhitungan semua parameter dimulai pada hari ke-15 dan 25 hari setelah tanam.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa skarifikasi suhu
berpengaruh nyata terhadap perkecambahan biji Kedawung (Parkia timoriana
(DC) Merr) (pada parameter persentase jumlah kecambah dan panjang hipokotil)
yaitu dengan perlakuan suhu paling efektif terdapat pada suhu 55° C, sedangkan
pada skarifikasi lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap semua
parameter perkecambahan biji Kedawung (persentase kecambah, panjang
hipokotil dan laju perkecambahan), dan tidak terdapat interaksi antara suhu dan
lama perendaman terhadap semua parameter perkecambahan biji Kedawung
(persentase jumlah kecambah, panjang hipokotil dan laju perkecambahan).
No comments:
Post a Comment