Ilmu tentang tumbuh-tumbuhan sudah diisyaratkan dalam Al-Qur’an
sebelum ilmu pengetahuan berkembang (QS.An-Nahl:11. Tanaman Rosela
(Hibiscus sabdariffa var. altissima) merupakan tanaman serat batang yang
dibudidayakan di Indonesia dalam bentuk program Intensifikasi Serat Karung
Rakyat (ISKARA). Rosela termasuk tanaman semak yang berkembangbiak
dengan biji. Tanaman ini digunakan sebagai bahan baku utama industri seperti
bahan baku karung goni, namun produksi tanaman rosela di Indonesia masih
rendah sehingga berkembang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan
terjadi kemunduran viabilitas benih rosela oleh faktor penyimpanan, sehingga
viabilitas benih perlu ditingkatkan dengan teknik invigorasi menggunakan
polietilena glikol (PEG) 6000. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui
pengaruh invigorasi menggunakan polietilena glikol (PEG) 6000 terhadap
viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa var. altissima).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UIN Malang pada
bulan November-Desember 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 3 kali ulangan. Faktor
pertama adalah konsentrasi PEG 6000 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Faktor kedua
adalah perlakuan lama perendaman, meliputi 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis varian dan untuk
mengetahui perlakuan terbaik dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT)
dengan taraf signifikan 5%.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh invigorasi
menggunakan PEG 6000 terhadap viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa var.
altissima). Perlakuan konsentrasi PEG 6000 yang efektif adalah 5%. Perlakuan
lama perendaman dalam PEG 6000 yang efektif adalah dan 6 jam. Sedangkan
untuk interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman hanya terdapat interaksi
pada persentase daya berkecambah dan panjang kecambah, perlakuan yang efektif
yaitu konsentrasi 5% dengan lama perendaman 6 jam.
sebelum ilmu pengetahuan berkembang (QS.An-Nahl:11. Tanaman Rosela
(Hibiscus sabdariffa var. altissima) merupakan tanaman serat batang yang
dibudidayakan di Indonesia dalam bentuk program Intensifikasi Serat Karung
Rakyat (ISKARA). Rosela termasuk tanaman semak yang berkembangbiak
dengan biji. Tanaman ini digunakan sebagai bahan baku utama industri seperti
bahan baku karung goni, namun produksi tanaman rosela di Indonesia masih
rendah sehingga berkembang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan
terjadi kemunduran viabilitas benih rosela oleh faktor penyimpanan, sehingga
viabilitas benih perlu ditingkatkan dengan teknik invigorasi menggunakan
polietilena glikol (PEG) 6000. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui
pengaruh invigorasi menggunakan polietilena glikol (PEG) 6000 terhadap
viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa var. altissima).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UIN Malang pada
bulan November-Desember 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 3 kali ulangan. Faktor
pertama adalah konsentrasi PEG 6000 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Faktor kedua
adalah perlakuan lama perendaman, meliputi 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis varian dan untuk
mengetahui perlakuan terbaik dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT)
dengan taraf signifikan 5%.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh invigorasi
menggunakan PEG 6000 terhadap viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa var.
altissima). Perlakuan konsentrasi PEG 6000 yang efektif adalah 5%. Perlakuan
lama perendaman dalam PEG 6000 yang efektif adalah dan 6 jam. Sedangkan
untuk interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman hanya terdapat interaksi
pada persentase daya berkecambah dan panjang kecambah, perlakuan yang efektif
yaitu konsentrasi 5% dengan lama perendaman 6 jam.
No comments:
Post a Comment