Gulma merupakan setiap tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak
dikehendaki terutama di tempat manusia bermaksud mengusahakan tanaman
budidaya. Kebutuhan herbisida untuk mengendalikan gulma terus meningkat
dalam beberapa tahun ini. Diketahui penggunaan herbisida sintetik mempunyai
dampak negatif yang cukup luas. Oleh sebab itu perlu adanya alternatif
pengendalian gulma yang ramah lingkungan atau berwawasan lingkungan. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal
dari daun dan batang bandotan dan umbi teki yang dilaporkan bersifat alelopati.
Penggunaan bioherbisida dengan berupa cairan dari ekstrak daun dan batang
bandotan dan umbi teki dalam pengendalian gulma belum banyak dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat efektivitas konsentrasi dan asal
ekstrak senyawa alelopati dalam bentuk cairan terhadap perkecambahan beberapa
biji gulma. Daun dan batang bandotan dan umbi teki diblender dengan pelarut
aquades. Uji daya perkecambahan dengan metode UDK(Uji Diatas Kertas) Biji
Gulma yang diuji Mimosa pudica, Ageratum conyzoides, Leersia hexandra.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Langkap (RAL) dengan tiga ulangan. Sedangkan perlakuan yang
digunakan adalah ekstrak senyawa alelopati daun dan batang Bandotan dan umbi
Teki dengan konsentrasi 0% sebagai kontrol, konsentrasi 5%, konsentrasi 10%,
konsentrasi 20%, dan konsentrasi 30%. Penelitian ini menggunakan Analisis
Variansi dua jalur. untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan, sedangkan beda
antar perlakuan digunakan uji BNT dengan tingkat kepercayaan 5 % ( = 0,5).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis ekstrak umbi teki
berpengaruh menekan paling besar terhadap persentase perkecambahan dan
panjang hipokotil pada spesies Ageratum conyzoides. Ekstrak bandotan
berpengaruh menekan paling besar terhadap persentase perkecambahan, laju
perkecambahan dan panjang hipokotil pada spesies Leersia hexandra. Jenis
ekstrak tidak berpengaruh pada parameter perkecambahn Mimosa pudica akan
tetapi terjadi kebusukan kecambah pada hari kesepuluh. Konsentrasi 30%
berpengaruh paling menekan terhadap laju perkecambahan biji Mimosa pudica.
dikehendaki terutama di tempat manusia bermaksud mengusahakan tanaman
budidaya. Kebutuhan herbisida untuk mengendalikan gulma terus meningkat
dalam beberapa tahun ini. Diketahui penggunaan herbisida sintetik mempunyai
dampak negatif yang cukup luas. Oleh sebab itu perlu adanya alternatif
pengendalian gulma yang ramah lingkungan atau berwawasan lingkungan. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal
dari daun dan batang bandotan dan umbi teki yang dilaporkan bersifat alelopati.
Penggunaan bioherbisida dengan berupa cairan dari ekstrak daun dan batang
bandotan dan umbi teki dalam pengendalian gulma belum banyak dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat efektivitas konsentrasi dan asal
ekstrak senyawa alelopati dalam bentuk cairan terhadap perkecambahan beberapa
biji gulma. Daun dan batang bandotan dan umbi teki diblender dengan pelarut
aquades. Uji daya perkecambahan dengan metode UDK(Uji Diatas Kertas) Biji
Gulma yang diuji Mimosa pudica, Ageratum conyzoides, Leersia hexandra.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Langkap (RAL) dengan tiga ulangan. Sedangkan perlakuan yang
digunakan adalah ekstrak senyawa alelopati daun dan batang Bandotan dan umbi
Teki dengan konsentrasi 0% sebagai kontrol, konsentrasi 5%, konsentrasi 10%,
konsentrasi 20%, dan konsentrasi 30%. Penelitian ini menggunakan Analisis
Variansi dua jalur. untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan, sedangkan beda
antar perlakuan digunakan uji BNT dengan tingkat kepercayaan 5 % ( = 0,5).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis ekstrak umbi teki
berpengaruh menekan paling besar terhadap persentase perkecambahan dan
panjang hipokotil pada spesies Ageratum conyzoides. Ekstrak bandotan
berpengaruh menekan paling besar terhadap persentase perkecambahan, laju
perkecambahan dan panjang hipokotil pada spesies Leersia hexandra. Jenis
ekstrak tidak berpengaruh pada parameter perkecambahn Mimosa pudica akan
tetapi terjadi kebusukan kecambah pada hari kesepuluh. Konsentrasi 30%
berpengaruh paling menekan terhadap laju perkecambahan biji Mimosa pudica.
No comments:
Post a Comment